DUNIAOBERITA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyoroti kekalahan partainya di Jawa Tengah dan menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia terancam akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara.
Megawati menyebut penggunaan sumber daya dan alat-alat negara menjadi ancaman nyata.
"Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara," ujar Megawati dalam keterangan video yang dilansir duniaoberita dari CNN Indonesia.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi di beberapa daerah seperti Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.
Megawati menyoroti laporan mengenai penggunaan penjabat kepala daerah dan mutasi aparat kepolisian demi kepentingan politik elektoral. Menurutnya, hal tersebut telah melampaui batas kewajaran.
"Mahkamah Konstitusi sudah menegaskan bahwa aparatur negara yang tidak netral dapat dipidana," tegasnya.
Megawati juga menekankan bahwa Jawa Tengah bukan sekadar "kandang banteng," tetapi tempat lahirnya nasionalisme dan patriotisme. Ia yakin PDIP tidak akan kalah jika Pilkada berjalan jujur dan adil.
Dalam pidatonya, Megawati menyerukan perlawanan terukur dalam koridor hukum. Beberapa langkah yang akan ditempuh PDIP antara lain:
1. Menjaga suara rakyat dengan sebaik-baiknya.
2. Mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara dan politik uang.
3. Menginvestigasi ketidaknetralan pejabat daerah.
4. Menghimpun bukti mobilisasi bantuan sosial secara tidak wajar.
5. Menggalang kekuatan rakyat untuk berani menyuarakan kebenaran.
Mengakhiri pernyataannya, Megawati mengajak seluruh simpatisan dan rakyat Indonesia untuk tidak takut menyuarakan kebenaran dan berjuang demi keadilan.