DUNIAOBERITA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi terkait isu subsidi energi, termasuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang disebut-sebut akan dialihkan untuk mendanai program pembangunan 3 juta rumah.
Bahlil dengan tegas membantah adanya rencana pengalihan subsidi tersebut, dan memastikan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai hal tersebut.
"Itu tidak benar. Kita sedang melakukan kajian, dan belum ada ide untuk itu," kata Bahlil saat ditanya terkait isu tersebut di Hotel Four Seasons, Jakarta, pada Selasa (5/11/24), dilansir duniaoberita dari CNBC Indonesia.
Saat ini, pemerintah memang sedang berupaya agar subsidi energi dapat disalurkan secara tepat kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dalam perkembangan terbaru, Bahlil menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai opsi untuk mengubah skema subsidi BBM dan listrik. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah mengubah subsidi barang menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Selain itu, ada juga opsi skema subsidi campuran yang akan diterapkan langsung pada produk BBM.
"Nanti akan diputuskan pada waktu yang tepat, dan opsi-opsi ini mulai mengerucut," jelas Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Bahlil juga menambahkan, jika subsidi dalam bentuk BLT diterapkan, subsidi untuk kendaraan umum berpelat kuning mungkin akan tetap dipertahankan.
"Subsidi yang ada sekarang ini perlu tepat sasaran. Bagi yang tidak tepat sasaran, akan kita bentuk mekanisme lain. Jadi, subsidi akan tetap ada, baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang," jelasnya.