DUNIAOBERITA - Air mata haru Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalir saat menyampaikan pidato penutup dalam rapat pembahasan Tingkat I Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Pidatonya disambut tepuk tangan meriah oleh anggota Banggar yang hadir.
"Saya berharap kontribusi dan dedikasi ini bisa memberikan sumbangsih untuk membangun Indonesia. Terima kasih kepada semuanya," ujar Sri Mulyani dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta, pada hari Selasa.
Sri Mulyani juga menekankan bahwa pengelolaan keuangan negara ke depannya harus tetap mengutamakan kompetensi dan kejujuran.
"Selama bertahun-tahun, apa yang kita kerjakan bersama belum bisa dikatakan sempurna. Untuk menciptakan pengelolaan anggaran yang lebih hati-hati, efektif, dan berpihak pada rakyat, saya berharap para pengelola keuangan negara terus mengedepankan kompetensi, kecakapan, dan yang paling penting, kejujuran," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa pembahasan APBN 2025 merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, keuangan negara tidak hanya soal angka dan akuntansi, tetapi juga merupakan amanat konstitusi.
Menutup rapat terakhir dengan anggota Banggar, Sri Mulyani menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf, serta mengajak seluruh pihak untuk terus mengawal pelaksanaan APBN 2025.
"Para anggota Banggar, rekan-rekan di pemerintahan, saya berharap kita bisa saling memaafkan. Mari kita bersama-sama memastikan setiap rupiah di APBN digunakan sebaik mungkin untuk kesejahteraan rakyat," katanya.