DUNIAOBERITA - Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah belum akan melaksanakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi pada 17 Agustus mendatang.
BACA JUGA :
Viral Pemuda Ini Ponorogo Dapat Tiket Garuda Seumur Hidup Gara-Gara Lahir di Pesawat
ππ€π¨π€π πππ‘ππππ§ππ’ yang πΏππ©ππ£ππ ππ₯ atas Dugaan Terlibat ππ§π€π¨π©ππ©πͺπ¨π ππ£π‘ππ£π
πππ£π©ππ£ πΌπ π©πππ«ππ¨ 98 πππ§ππ πππ’πππ§ππ£π ππππΌππ πππ¨π©ππ§ππͺπ¨
Menurutnya, pemerintah saat ini belum mengadakan rapat mengenai hal tersebut.
"Tidak, tidak, tidak. Belum ada pembatasan, belum ada pemikiran ke sana, belum rapat juga," kata Jokowi dengan nada kesal, di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (16/7/24), dikutip duniaoberita.com dari CNBC Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa pemerintah berencana membatasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 17 Agustus mendatang.
Luhut menyebutkan bahwa langkah ini diambil agar penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan. Ia menilai bahwa pembatasan ini diharapkan dapat menghemat keuangan negara yang selama ini banyak tersedot oleh subsidi BBM.
Menurut Luhut, saat ini PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha penyalur BBM bersubsidi sedang mempersiapkan agar proses pembatasan BBM bersubsidi dapat segera berjalan.
"Saat ini Pertamina sudah menyiapkan. Kita berharap pada 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai. Di mana orang yang tidak berhak mendapat subsidi akan bisa kita kurangi," kata Luhut melalui akun Instagramnya, dikutip pada Selasa (16/7/24).