“Mas Gibran tidak mendapat Satyalancana, tapi dapat piagam penghargaan,” kata ungkap Tito kepada awak media.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M. Tito Karnavian, menyatakan bahwa Gibran tidak terdaftar sebagai penerima penghargaan tersebut.
Meskipun sebelumnya namanya disebut-sebut sebagai calon penerima, namun tidak ada namanya dalam daftar resmi.
Tito menjelaskan bahwa Gibran hanya menerima piagam penghargaan dari Mendagri berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) tahun 2023.
Penetapan penerima penghargaan didasarkan pada seleksi ketat oleh lembaga terkait dan eksternal, termasuk akademisi dan pakar, serta tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun.
“Memang dinilai dan ttidak oleh Kemendagri, tapi lembaga terkait dan eksternal akademisi dan pakar. Misalnya NGO, partnership, kemitraan, itu lembaga yang tidak bisa diintervensi. Saya ingin pemberian penghargaan dilaksanakan objektif sesuai variabel yang ditentukan. Lalu dilakukan wawancara lagi satu-satu sehingga terpilih,” ungkapnya.
Daftar resmi penerima penghargaan mencakup 14 kepala daerah lainnya, namun Gibran tidak termasuk di dalamnya.
Sebelumnya nama Gibran dianggap sebagai salah satu calon penerima penghargaan bergengsi tersebut.
