Bahkan Demokrat juga tercatat sudah pernah memimpin pemerintahan selama dua periode, yakni era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2004-2014.
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Deputi V DPP Demokrat, Abdullah Rasyid untuk menepis PKB yang menuding AHY kaget masuk kabinet.
"Ada yang perlu diluruskan. Pertama, Demokrat bukan baru masuk pemerintahan, melainkan sudah pernah memimpin Indonesia selama 10 tahun dengan segala prestasi yang diakui dunia," kata Abdullah Rasyid dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/3).
Keberhasilan lain, Demokrat sukses turut andil mengantarkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Fakta tersebut berbanding terbalik dengan PKB yang gagal membawa pasangan Anies-Muhaimin menang di Pilpres 2024.
"Justru koalisi PKB yang kalah," sindir Abdullah Rasyid.
Belum lagi, suara Demokrat pada Pemilu 2024 juga diklaim meningkat meski jumlah kursi di parlemen berkurang.
"Pada 2019 (perolehan suara) sebesar 10.876.507, sementara pada 2024 menjadi 11.283.160 suara. Idealnya adalah menang pileg dan pilpres, namun situasi saat ini pun merupakan kemajuan bagi Demokrat," tandasnya.
PKB melalui Wakil Sekretaris Jenderal, Syaiful Huda sebelumnya menyebut AHY kaget baru masuk pemerintahan dengan menjadi Menteri ATR/BPN.
Hal itu disampaikan untuk menyindir AHY yang bersyukur keluar dari koalisi perubahan dan beralih mendukung Prabowo-Gibran hingga bisa menang di Pilpres 2024.
"Mas AHY salah analisa, kelihatannya kaget gabung, baru gabung ke pemerintahan gitu," kata Saiful Huda kepada wartawan. (duniaoberita/onlineindo/rmol)