DUNIAOBERITA.COM - Kabar terkait sosok Yenny Wahid yang merespons kembali Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang tetap berharap Yenny maju cawapres dari poros koalisi lain, bukan di poros pengusung Anies Baswedan.
Kemudian Yenny merespon hal tersebut dengan pernyataan yang mengejutkan.
"Saya pusing Mas Jansen, baca tanggapannya," kata Yenny membalas cuitan Jansen di Twitter dilihat, Senin (14/8/23).
Diketahui bahwa hal ini merupakan respon atas postingan Jansen berikut ini :
Hehe. Ampunn mbakk 😀
1) Kalau soal dukung mendukung siapa — karena perbedatan ini terkait politik dan pemilu besok — ya kembali pada sikap, keyakinan dan pilihan jenengan mbak.
Sama dgn sikap saya, sepanjang koalisi ini namanya masih menyandang “perubahan” sesuai nama di piagam yg telah ditandatangani 3 partai — dan ini juga sama dan sejalan dgn hasil Rapimnas partai kami Partai Demokrat tahun 2022 yg menghasilkan keputusan tentang Perubahan dan Perbaikan sebagai agenda politik Demokrat di Pemilu 2024 — idealnya menurut saya kandidatnya ya bukan bagian rezim. Biar kontras sekalian. Itulah sikap saya. Krn bagi saya itulah gunanya pemilu dan diharapkan terjadi di pemilu. Ada perbedaan jelas antar kandidat. Jika tidak, nama “perubahan” ini diubah saja. Krn nama/“merek” itu vital, jadi panduan bagi pemilih, jadi pembeda dalam kebijakan yg akan diambil kedepan;
2) Krn ini soal sikap, keyakinan dan pilihan politik — bukan argumen soal opini atau kebijakan — sebenarnya tidak perlu ada yg diperbedatkan. Saya juga sepenuhnya menghargai sikap yg jenengan ambil mbak, termasuk soal akan mendukung atau tidak mendukung siapa;
3) Soal lain-lainnya saya kira sudah cukup gamblang saya jelaskan di tulisan itu. Itulah keyakinan dan sikap politikku mbak. Sama dgn sikap dan pilihan saya di pemilu 2019 lalu mendukung pak Prabowo/mas Sandi habis-habisan. Walau kemudian hasilnya kalah dan dampaknya masih saya rasakan sampai skrg — khususnya di kampung, krn mayoritas di suku/di kampung saya pendukung berat pak Jokowi semua — buat saya tidak mengapa, itulah politik, pilihan berbeda pasti terjadi dgn segala konsekuensinya.
Skrg pak Prabowo yg saya dukung dulu sudah jadi bagian rezim dan pemerintahan. Jika koalisi perubahan ini terus lanjut dan maju sampai pendaftaran (tidak bubar ditengah jalan), maka pilihan politik saya berikutnya tentunya bersebrangan dgn beliau termasuk dgn banyak kawan2 saya yg lain yg dulu satu barisan. Namun namanya kawan ya tetap selamanya kawan, walau pilihan politik skrg berbeda dan nanti mungkin kami akan berdebat keras tentang banyak hal dibanyak tempat.
4) Terakhir, sehat terus mbak. Saya juga mendoakan dan mendukung jenengan semoga bisa ikut berkontestasi di Pilpres ini, khususnya mengisi posisi Cawapres yg masih kosong di beberapa koalisi yg telah terbentuk khususnya di blok lanjutkan. Krn sebagaimana telah saya sampaikan juga dalam tulisan itu secara terang benderang, bagi saya, dgn segala atribusi yg melekat dalam diri jenengan, jenengan itu sangat lengkap. Sama lagi dgn Ketumku sama2 Alumni Harvard juga.😊
Maturnuwun, terimakasih atas percakapan di twitter ini mbak, termasuk utk semua teman2 yg ikut memberi comment baik yg pro ataupun kontra. Hormatku utk mbak Yenny,🙏
— JANSEN SITINDAON.