DUNIAOBERITA.COM - Seorang pengusaha muda bernama Sigit Wahyudi membongkar ide bisnis kekinian yang dijalani hanya 4 jam sehari namun raih untung hingga Rp7 juta.
Bisnis tersebut bahkan telah menghasilan omzet jutaan setiap harinya dengan konsep ide bisnis kekinian dan banyak diminati konsumen.
Sigit Wahyudi pun tak segan membedah bisnis yang dijalaninya hingga meraup kesuksesan beromzet jutaan setiap harinya. Seperti apa? Simak ulasan berikut.
Dilansir dari kanal YouTube PecahTelur yang tayang pada 13 Februari 2023, Sigit yang merupakan mantan karyawan sebuah perusahaan besar ini menocba memulai bisnis baru.
Setelah sebelumnya membuka kedai kopi. Namun saat pandemi Covid menghantam, usahanya mengalami kerugian dikarenakan minuman kopi memang bukan tergolong kebutuhan pokok.
Ia pun memikirkan ide jualan jangka panjang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Tercetuslah ide membuat warung nasi uduk.
Sebelum memutuskan berjualan kuliner, mas Sigit melakukan riset sederhana terlebih dahulu terkait peluang usaha yang ada.
Pilihannya jatuh pada menu nasi uduk, karena berdasarkan pengalamannya selama tinggal di Tulungagung, saat pagi hari umumnya menu yang tersedia hanya sebatas nasi pecel atau ayam lodho, menurutnya nasi uduk bisa sebagai alternatif menu sarapan di pagi hari.
“Jualan Cuma 4 Jam, Dapat 1-7 Juta Perhari! Bisa Untuk Menghidupi 4 Anak” begitulah judul dari video yang telah ditonton lebih dari 600 ribu kali tersebut.
Jualan cuma 4 jam sehari
Sigit membidik pasar masyarakat yang kerap mencari sarapan di pagi hari. Ia pun berjualan dari sekitar jam 06.30 hingga 09.00 WIB.
Semua dilakukan setiap harinya. Mulai dari persiapan sebelum adzan subuh hingga akhirnya standby setelah sholat.
Omzet memuaskan
Namun siapa sangka jika dalam rentang waktu 4 jam tersebut ia bisa menjual 60-70 pack nasi uduk.
“Kalau rata-rata harian itu sehari satu lapak sekitar 60-70 pack kalau total keseluruhan kemungkinan 120 lah,” ujarnya.
Memiliki beberapa cabang, pengusaha asal Tulungagung ini pun menjelaskan jika dalam sehari ia bisa menghabiskan nasi sebanyak 4kg.
Harga yang dibandrol pun relatif murah yaitu antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu tergantung varian lauk yang diinginkan.
“Waktu itu kita ada satu lapak aja sehari bisa 4 kilo, 4 kilo itu kalau perfect-nya bisa sampai 50 sampai 60 pack dari harga Rp10.000 sampai paling mahal 15.000,” jelasnya.
“Kita pernah juga sehari itu sampai 700 pack pernah, karena ada pesanan kalau rata-rata harian itu sehari 1 lapak sekitar 60 sampai 70 pack kalau total keseluruhan kemungkinan 120,” sambungnya.
Diketahui untuk kisaran harga Rp10 ribu dikalikan dengan orderan terbanyak yang pernah masuk hingga 100 pack, maka omzet yang diraup sampai pada angka Rp7 juta.