Akhirnya Terungkap 8 Fakta Oknum Dokter Aniaya Balita

Iklan

terkini

IKLAN

Akhirnya Terungkap 8 Fakta Oknum Dokter Aniaya Balita

, Tuesday, August 01, 2023 WIB Last Updated 2023-08-01T12:56:55Z
DUNIAOBERITA.COM - Kabar mengejutkan terkait wakil Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Kota Makassar bernama dokter Makmur (M) dipecat tidak hormat dari jabatannya usai menganiaya balita di sebuah warung kopi (warkop).
Dikabarkan bahwa oknum dokter tersebut pun dilaporkan ke polisi akibat perbuatannya.

Dugaan penganiayaan itu terjadi di sebuah warkop di Jalan Anggrek Raya, Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (27/7) sekitar pukul 23.00 Wita. Korban berusia 3 tahun itu dianiaya saat oknum dokter tersebut bermain catur.

“Kejadiannya itu hari Kamis sekitar pukul 23.00 Wita,” ujar Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri kepada detikSulsel, Sabtu (29/7/23).

Berikut 8 fakta oknum dokter di Makassar dipecat tidak hormat gegara menganiaya balita:

Oknum Dokter Diganggu Main Catur
Penganiayaan ini bermula saat dokter Makmur tengah bermain catur di sebuah warkop.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, korban datang dan mengambil salah satu anak catur yang dimainkan oleh dokter Makmur hingga membuatnya emosi.

“Lagi asyik dia main catur ini korban datang dia ambil hingga terlapor (dokter Makmur) menampar korban hingga terjatuh,” jelas Alim.

Korban pun terbentur di kursi lalu terjatuh. Akibatnya balita tersebut mengalami luka di bagian bibirnya.

“Waktu korban jatuh membentur kursi hingga luka di bagian bibirnya korban,” tuturnya.

Orang Tua Balita Lapor Polisi
Peristiwa itupun dilaporkan ke Polrestabes Makassar pada Jumat (28/7).

Orang tua korban yang keberatan melaporkan dokter Makmur atas dugaan penganiayaan.

“Korban usia 3 tahun. Kalau terlapor sesuai yang di laporan itu terlapor inisial M, kalau di laporan polisi yang terlapor ini dokter,” sebut Alim.

Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian. Dokter Makmur selaku terlapor akan dipanggil dalam waktu dekat untuk dimintai keterangan.

“Terlapor akan dilakukan pemanggilan dalam waktu dekat, kami lengkapi dulu administrasinya,” jelasnya.

Sosok Oknum Dokter Penganiaya Balita
Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar Muhammad Fakhruddin menuturkan dokter Makmur menjabat sebagai wakil direktur RSU Bahagia. Jabatan itu sudah diembannya sejak empat bulan terakhir.

“Iya benar jabatannya Wakil Direktur. Sekarang sudah pensiunan PNS Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel,” ungkap Fakhruddin kepada detikSulsel, Sabtu (27/7).

Pihaknya pun menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Fakhruddin mengemukakan pihak RSU Bahagia sudah menemui orang tua korban untuk mediasi.

“Pihak keluarganya juga sampaikan dia maafkan, tapi proses hukum tetap jalankan,” jelasnya.

RSU Bahagia Pecat Dokter Makmur
RSU Bahagia Kota Makassar pun mengambil langkah tegas buntut dugaan penganiayaan yang dilakukan dokter Makmur.

Pihak manajemen RS pun memecat dokter Makmur dari jabatannya sebagai Wakil Direktur RSU Bahagia.

“Iya, kita berhentikan secara tidak hormat,” ujar Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar Muhammad Fakhruddin kepada wartawan, Minggu (30/7).

Fakhruddin menuturkan keputusan itu diambil dalam rapat internal direksi RSU Bahagia Makassar. Dokter Makmur dipecat karena dianggap melanggar aturan internal dari pihak RSU Bahagia Makassar.

“Karena memang diatur dalam ketentuan hospital fellow ketika karyawan atau pejabat direksi tersandung masalah hukum maka wajib diberhentikan,” sebutnya.

RSU Bahagia Tak Beri Bantuan Hukum
Fakhruddin menegaskan pihaknya belum berpikir untuk memberikan bantuan hukum atas kasus yang menjerat dokter Makmur. Pihaknya pun membeberkan alasan sehingga RSU Bahagia Makassar tidak melakukan advokasi.

“Untuk kasus ini pihak rumah sakit belum ada keputusan ataupun tindakan bantuan hukum,” ujar Fakhruddin.

Fakhruddin menyebut dugaan penganiayaan yang dilakukan dokter Makmur terjadi di luar jam operasional kerja. Selain itu, lokasi kejadiannya di luar wilayah RSU Bahagia Makassar.

“Yang pertama ini dilakukan di luar wilayah rumah sakit dan yang kedua di luar jam kerja,” terangnya.

Dokter Penganiaya Balita Kerap Menyendiri
Fakhruddin mengungkap dokter Makmur merupakan sosok pekerja keras. Namun sepekan terakhir, dokter Makmur disebut sering menyendiri.

“Sebenarnya dari sisi keseharian, pak dokter Makmur ini sangat bagus dari pekerjaan, sangat produktif menyelesaikan tanggung jawabnya,” ujar Fakhruddin.

Pihak RS menduga dokter Makmur ada masalah sehingga memutuskan ke warung kopi dengan maksud mencari hiburan dengan bermain catur. Namun dokter Makmur justru melakukan dugaan penganiayaan.

“Pada informasi dan teman-teman di kantor, dalam satu minggu ini (dokter Makmur) sering menyendiri mungkin karena ada masalah,” paparnya.

“Dia ingin bertujuan datang ke warung kopi refreshing minum kopi dan catur, tiba-tiba ada anak di bawah umur yang mengganggu dengan refleks tindakan (penganiayaan) itu,” tambah Fakhruddin.

Dokter Makmur Bisa Dipekerjakan Kembali
Fakhruddin menuturkan, dokter Makmur akan dipertimbangkan untuk dipekerjakan kembali di RSU Bahagia Makassar. Hal itu jika kasus yang menjeratnya dapat berakhir damai.

“Kalaupun misalnya kasus ini bisa diselesaikan dengan perdamaian atau restorative justice mungkin ada pertimbangan khusus dari manajemen untuk mempekerjakan kembali bersangkutan,” jelasnya.

Namun untuk saat ini pihaknya tidak mau dikait-kaitkan dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan dokter Makmur dengan RSU Bahagia Makassar. Pihak RS ditegaskan tidak terlibat.

“Hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit. Jadi tindakan itu tidak ada hubungan dengan rumah sakit,” tegas Fakhruddin.

DP3A Makassar Siap Dampingi Korban
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar pun siap memberikan pendampingan terhadap balita korban penganiayaan.

Pihaknya akan segera menemui keluarga korban.

“Oh, tentunya pasti ada pendampingan itu yang kasus ini direktur rumah sakit. Seharusnya ada pendampingan, apalagi orang dewasa kan, sama anak-anak,” kata Kepala DP3A Makassar Achi Soleman saat dihubungi detikSulsel, Minggu (30/7).

Achi mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis. DP3A Makassar akan melakukan asesmen lebih dulu.

“Apakah anak ini butuh konseling, atau butuh tindak lanjut seperti pelaporan ke kepolisian atau butuh pengobatan kesehatan dan lain-lain itu nanti hasil dari asesmen awal,” imbuhnya.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Akhirnya Terungkap 8 Fakta Oknum Dokter Aniaya Balita

Ikuti saluran WhatsApp DUNIAOBERITA.COM

https://whatsapp.com/channel/0029VaR4VprG8l5G8u1QKt0S

Terkini

Topik Populer

Iklan