DUNIAOBERITA.COM - Kabar mengejutkan terkait seorang anggota TNI berpangkat Sersan memiliki penghasilan Rp. 1 M bahkan sampai punya rumah mewah.
Dikabarkan bahwa diketahui, rumah mewah tersebut berada di sekitar tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Cipasung, Kecamatan Darma.
Sosok TNI tersebut diketahui bernama Sersan Agus RA.
Sertu Agus RA adalah anggota TNI Kodim 0615/Kuningan.
Sertu Agus RA sempat mencuri perhatian lantaran penghasilanya bisa mencapai Rp 1 miliar per bulan.
Terungkap, selain sebagai sebagai anggota TNI, Agus RA pun memiliki usaha sendiri di bidang khitanan.
Diketahui, Sertu Agus RA telah menjual alat khitan modern ke berbagai negara.
Sehingga tak heran ia memiliki rumah mewah hingga penghasilannya yang mencapai Rp 1 miliar setiap bulannya.
Diketahui, hingga kini Sersan Agus RA telah menyebarkan usaha penjualannya tersebut ke 64 negara.
Awal mula usahanya pun mulai terungkap.
Diketahui, hal itu bermula dari membantu memperbaiki alat khitan saat ada sebuah acara khitanan masal.
Kemudian setelah membantu memperbaiki alat khitan saat itu, ia pun memulai usahanya sendiri.
Sersan Agus RA pun membuat alat khitan tersebut sendiri bukan plagiat dari yang sudah ada.
Tanggapan Dandim 0615/Kuningan
Komandan Kodim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan, sempat berkunjung langsung ke rumah Sertu Agus RA.
Bambang Kurniawan menyebutkan selain sebagai anggota TNI Kodim 0615/Kuningan, Agus juga menjadi seorang pengusaha alat khitan .
Sebelumnya Agus bertugas sebagai anggota TNI di Koramil setempat.
Saat tiba di lokasi rumah mewah, Dandim Letkol Inf Bambang Kurniawan bersama rombongan mendapat sambutan.
Ia dan rombongan berkeliling ke sejumlah ruangan di rumah tersebut. Termasuk di ajak melihat langsung ruang produksi atau tempat pembuatan alat khitan moderen.
“Dengan keterampilan hingga memiliki usaha penjualan alat khitan laser Sonic, kami tentu bangga terhadap kemandirian yang dilakukannya,” ujar Bambang.
Bambang Kurniawan menambahkan bahwa usaha yang didirikan Agus banyak memberikan kontribusi yakni membuka lapangan kerja di wilayah setempat dari berbagai kalangan, terutama emak – emak yang terlibat sebagai pekerja alias tukang jahit celana dalam khusu khitan.
“Dengan kemandirian pak Agus, ini sangat baik. Kemudian bisa di lihat dari banyaknya karyawan dalam produksi ataupun sebagai tim marketing ,” ujar Bambang Kurniawan yang didampingi Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri Kuningan Uu Kusmana.
Melihat kemajuan usaha pada sosok TNI, Dandim Letkol Inf Bambang Kurniawan menyebut bahwa ini kegiatan baik dalam menciptakan kemandirian usaha hingga menyerap banyak tenaga kerja
Letkol Bambang Kurniawan mengungkapkan, usaha Sersan Agus RA ternyata telah ditekuni sejak beberapa tahun lalu.
Bahkan, usaha penjualan alat khitan modern milik Sersan Agus RA ini telah sampai ke berbagai negara.
“Pak Agus produksi dan usaha penjualan alat khitan ini berjalan sudah lama. Jadi, Pak Agus bisa menciptakan alat khitan modern ini di jual ke berbagai Negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dandim pun menceritakan awal mula usaha dari anggota TNI tersebut.
“Awal produksi alat khitan, Pak Agus ini memperbaiki alat khitan seperti laser merek luar negari. Nah, alat yang dibetulkan itu bentuk besar dan jauh berbeda dengan alat ciptaan Pak Agus seperti ini,” ujarnya.
Belajar perbaikan tersebut, Dandim menambahkan, usaha di geluti ini sangat baik dan jauh dari plagiat atau peniruan persis. Sebab, produk yang dibuatnya itu banyak perbanyak dan lebih praktis dengan produk lainnya.
“Dari pengalaman pak Agus saat membetulkan alat khitan laser dan sekarang bikin sendiri. Ini bukan plagiat, karena produknya jauh lebih bagus dan produk Pak Agus lebih praktis, portabel serta bisa di bawa di saku baju atau celana,” ujarnya.
Selain praktis, Dandim menyebut alat khitan ini memiliki penyimpanan listrik untuk waktu tertentu. Selain itu, alat ini bisa di lakukan pengisian listrik dari aliran listrik mesin mobil atau instalasi listrik AC (Alternating Current).
“Iya, sistem kelistrikan alat khitan laser ini setrum AC. Kemudian, kekuatan listrik dalam penyimpanan pada alat itu bisa melakukan khitanan sebanyak 25 anak saat kegiatan sunatan masal,” ujarnya.
Untuk alat khitan produk Anggota TNI, Dandim menyebut hampir semua dokter di Kuningan menggunakan alat khitan seperti ini. Kemudian, secara penjualan itu masuk ke sebanyak 64 negara.
“Untuk pengembangan penjualan alat ini, tadi Pak Agus sebut sudah 64 negara yang melangsungkan kegiatan jual beli produknya. Namun, dari jumlah tadi itu ada 2 negara yang di putus melakukan kegiatan bisnis, kedua Negara itu Ukrania dan Rusia,” ujarnya.
๐ฝ๐๐๐ ๐ฝ๐๐ง๐๐ฉ๐ ๐๐๐๐ฃ๐ฃ๐ฎ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐