Kabar terkait Konser grup band Coldplay di Indonesia mendapatkan penolakan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Mereka menolak konser Coldplay di Indonesia karena menganggap band tersebut mendukung LGBT dan atheisme.
Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, sebagai negara demokrasi penolakan harus disampaikan sesuai dengan koridornya.
“Yah tentunya ini negara demokrasi, yang (nolak) silakan saja, ada kanalnya. Kami tugasnya mempersiapkan kalau ada yang mau menyampaikan tentunya, makanya saya juga hadir di sini untuk mendengarkan langsung, jika ada yang keberatan dan mekanismenya disampaikan sesuai dengan koridornya,” kata Sandiaga usai menghadiri acara Halal Bihalal MUI, di Hotel Bidakara, Kamis (18/5/2023) malam.
Sandiaga mengatakan, event-event kelas internasional seperti konser Coldplay di Indonesia akan membuka peluang ekonomi.
“Ya Alhamdulillah event-event berkelas internasional terus kita ingin hadirkan di Indonesia ini bisa berdampak positif terhadap ekonomi, terbukanya peluang usaha dan kita targetkan 4,4 juta lapangan kerja baru berkualitas di 2024,” katanya.
Bahkan, Sandiaga melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan dengan baik seperti halnya KTT G20 tahun lalu, dan juga ASEAN.
“Nah ini kita persiapkan dengan baik, tahun lalu G20 kita persiapkan, dan alhamdulillah tahun ini keketuaan kita di ASEAN,” ucapnya.
Selain itu, Sandiaga mengatakan event besar di Indonesia ini berdampak ekonomi hingga Rp167 triliun.
“Selain Coldplay banyak lagi konser-konser lain yang sedang dipersiapkan baik artis band luar negeri maupun band dalam negeri. Ini banyak menambah peluang untuk kita bisa mencetak geliat ekonomi karena total konser dan event ini dampaknya itu Rp167 triliun.”
“Nah ini yang harus kita persiapkan dengan baik sehingga dampak ekonominya akan berhasil,” tuturnya.
Oleh : red duniaoberita
Sumber: Okezone