Kabar terkait sosok Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan NasDem sebagai cawapres Anies Baswedan.
Wasekjen NasDem Hermawi Taslim menjelaskan mengapa Khofifah termasuk yang berpeluang menjadi cawapres Anies.
“Yang disepakati oleh koalisi bahwa cawapres ditentukan oleh Anies, tidak terbatas asal usulnya,” kata Taslim.
“Jadi semua kandidat termasuk Khofifah, berpeluang untuk ditetapkan sebagai cawapres,” tegasnya
Taslim lalu membeberkan sejumlah alasan sosok Khofifah dipertimbangkan menjadi cawapres Anies.
Faktor gender hingga latar belakang NU menjadi penguatnya.
“Faktor gender, faktor pengalaman di pemerintahan, jam terbang, faktor keluarga besar NU, kepribadian yang tangguh dan wawasan keindonesiaan yang kuat. Semua faktor itu tentu akan menyatu menjadi faktor pendulang suara,” kata Taslim.
Sebelumnya, usulan Khofifah menjadi kandidat cawapres Anies ini juga datang dari NasDem.
Ketua DPP NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi saat itu berbicara bahwa semua usulan cawapres untuk Anies akan ditampung untuk kemudian dipilih yang terbaik.
“Nggak apa-apa (Demokrat dorong AHY, PKS Aher), semua usulan kan harus ditampung dibicarakan bersama dan ujungnya siapapun harus diterima asal memang cawapresnya itu bisa mendongkrak suara,” kata Gus Choi kepada wartawan, Kamis (12/1).
Gus Choi pun saat itu menilai bahwa muncul pertimbangan pendamping Anies dari kalangan NU.
Dia menyebut salah satunya Khofifah Indar Parawansa.
“Belum. Tapi, nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU, misalnya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf Sekjen PBNU, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin. Gus Yasin itu Wakil Gubernur Jawa Tengah,” ujarnya.