YUK❗ BACA BERITA MENARIK LAINNYA DARI DUNIAOBERITA.COM DI GOOGLE NEWS
DUNIAOBERITA.COM - Kabar terkait sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan pemeluk agama Hindu di Kota Solo, Jawa Tengah, bisa beribadah dengan lancar jelang Hari R...
Dikabarkan bahwa wali Kota Solo itu memastikan pemeluk agama Hindu di Kota Solo, Jawa Tengah, bisa beribadah dengan lancar jelang Hari Raya Nyepi. Gibran dan putranya, Jan Ethes, bahkan turut mengikuti pawai ogoh-ogoh yang digelar pada Sabtu (18/3/23).
Gibran dan Jan Ethes sendiri hadir kompak dengan mengenakan pakaian udeng Bali. Anak dan cucu Presiden Jokowi tersebut juga memakai baju putih dan kames khas Bali dalam acara kirab Ogoh-ogoh di Solo.
Namun tak disangka, kehadiran Gibran dalam pawai Ogoh-ogoh itu justru dihina oleh seorang warganet dengan nama akun @rT_T00n. Akun ini tampak kejam mencaci maki Gibran, bahkan menyebut sosok pemimpin yang akrab disapa Mas Wali itu sebagai 'kafir'.
"Gak sekalian jadi Ogoh-ogoh-nya aje s*? Wes kapir sampeyan, melu acarane uwong kapir (Sudah kafir kamu, ikut acaranya orang kafir)," hina pemilik akun @rT_T00n.
"Memberi ruang sudah cukup, gak perlu ikutan meramaikan, kalau lu masih Islam," lanjut semprotan warganet ini.
Hinaan kasar akun warganet tersebut ternyata sampai dibaca dan ditanggapi Gibran. Namun alih-alih emosi, Gibran justru memberikan jawaban menohok kepada penghinanya, hanya dengan dua huruf.
"Oh," balas Gibran dalam cuitan Twitternya, seperti dikutip Suara.com, Selasa (21/3/2023).
Jawaban super singkat Gibran itu tentu terasa menohok karena bak membungkam orang yang menghina dirinya, serta tidak menghargai pemeluk agama Hindu.
Selain itu, respons Gibran itu juga langsung mendapatkan atensi warganet lain. Banyak warganet yang balas menyerbu pemilik akun @rT_T00n dengan kritikan pedas, serta memberikan dukungan kepada Gibran.
"Sampeyan bisa sabar banget mas," puji warganet.
"Ngertiku seorang Wali Kota itu melindungi dan menguri 6 agama yang diakui pemerintah. Kalau wataknya begini, dia bukan WNI karena nggak mengamalkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," komentar warganet.
"Gerombolan yang gak kuat lihat keragaman budaya Indonesia, silakan keluar pindah sama Taliban yang sefrekuensi, gampang kan? Daripada sakit jiwa memaksakan tinggal di sini," kritik pedas warganet.
"Bisa dilaporkan UU ITE gak sih itu?" tanya warganet sambil menandai akun Twitter Divisi Humas Polri.
"Orang stress nih si @rT_T00n. Heh, tau gak kalau posisi Gibran itu sebagai Wali Kota? Sebagai pemimpin di daerahnya adalah hal yang lumrah mengayomi seluruh warganya yang beraneka ragam latar belakang, suku, budaya dan agama," tambah yang lain. (duniaoberita/beritaheboh)