Pertama, kata Wapres, elit politik harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan, memberikan ide dan gagasan untuk pembangunan, bukan menyerang lawan politik.
“Sudah ada aturannya Pemilu itu seperti apa. Sudah ada aturan mainnya dan harus juga melakukan etika politik. Pegang teguh etika politik, tidak halalkan segala cara, dan lebih kedepankan politik gagasan, ide ide. Tidak politik dalam arti menjelekkan lawan dan menghantam lawan,” kata Wapres melalui keterangan pers yang diterima pada Selasa (7/3/2023).
Kedua, lanjut Wapres, penyelenggara Pemilu agar mengawal Pemilu dan menyelenggarakan secara tertib sesuai aturan.
“Yang adil jujur, dan semuanya dijaga dengan baik tidak ada kecurangan, tidak ada hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, ketidakpuasan, atau ketidakpercayaan masyarakat,” tuturnya.
Ketiga, Wapres mengingatkan, jangan mudah terprovokasi oleh berbagai hasutan yang akan menimbulkan perpecahan yang beredar pada setiap kanal ruang digital.
“Itu yang paling berat kan berita bohong ini, hoaks ini. Ini yang sebenarnya harus dijaga betul. Tokoh masyarakat harus ambil peran, jaga agar tidak terjadi itu,” tegas Wapres.
Mulai beberapa waktu mendatang pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu mengawasi berita-berita hoaks yang muncul di media sosial (medsos).
“Jadi berita bohong dibuat sedemikian rupa oleh orang yang ingin memecah belah bangsa. Jadi pemimpin masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin agama betul-betul mengawal,” pungkasnya.
Oleh : red duniaoberita
Sumber : Infopublik.id