Kabar terbaru datang dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang mengungkapkan bahwa ancaman krisis ekonomi global yang terjadi di berbagai negara bukan tidak mungkin mengganggu perekonomian Indonesia.
Dikabarkan bahwa Ia meminta semua pihak termasuk pengusaha khususnya yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden menjaga kondusifitas politik di Tanah Air.
Menurutnya, tahun politik yang ideal cukup hangat, tidak perlu sampai panas.
Dia berharap, semua calon presiden dan wakil presiden mendatang adu ide dan gagasan untuk membawa Indonesia lebih baik lagi ke depan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, jangan ada lagi politisasi Suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) seperti yang terjadi pada pemilu sebelumnya.
Karena, efek perpecahan di masyarakat akibat politisasi agama dan politik identitas berlangsung sangat lama, hingga menggangu kehidupan sosial dan ekonomi.
Pernyataan tegas itu disampaikan Jokowi, siang hari ini, Senin (21/11/2022), di tengah acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, yang berlangsung di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
“Politiisasi agama, tidak, jangan. Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari itu. Lakukan politik gagasan, politik ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi Presiden memamerkan keberhasilan Indonesia sebagai penyelenggara KTT G20 di Bali.