Kabar terbaru terkait adanya video ajakan kepada jamaahnya untuk siap melakukan perang badar viral di media sosial, pihak Pondok Pesantren Shiddiqiyyah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya melakukan klarifikasi.
Dikabarkan bahwa pihak pesantren berdalih, video orasi perang badar tersebut dilakukan hanya untuk memberi semangat kepada 318 orang pengikutnya yang tampak lesu setelah dipulangkan ke pesantren oleh polisi beberapa hari lalu.
Sebelumnya, mereka ditangkap petugas dan diinapkan di Mapolres Jombang karena dianggap menghalangi upaya petugas menangkap Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42).
Setelah mereka kembali dibebaskan dan tiba di pesantren, salah satu petinggi Shiddiqiyyah berinisial E melakukan orasi dan memompa semangat mereka.
Dalam orasi tersebut, E menganalogikan upaya menghalangi polisi yang akan menangkap Mas Bechi sebagai jihad seperti halnya perang badar yang pernah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam melawan pasukan kafir bersenjata lengkap.
Ketua Umum DPP Orshid (organisasi Shiddiqiyyah) Joko Herwanto, mengaku telah meminta penjelasan kepada E salah seorang petinggi Shiddiqiyyah yang melakukan orasi tersebut.”
“Dan berdasarkan penjelasan, dia bermaksud mengajak jamaah Shiddiqiyyah perang secara sebenarnya tetapi yang ia maksud adalah perang melawan hawa nafsu,” ujarnya, Selasa (12/7/2022).
Oleh karena itu, Joko berharap, melalui klarifikasi ini video orasi ajakan tersebut tidak di persoalkan lebih jauh.
“Kami berharap melalui klarifikasi ini tidak lagi ada polemik dan meredam semua konflik, yang bersangkutan juga sudah minta maaf ke kami,” tutupnya.
Sebelumnya, video yang beredar luas di masyarakat, memperlihatkan petinggi Shiddiqiyyah itu mengajak jamaahnya untuk siap berperang jika Shiddiqiyyah memanggil lagi. Ia menyebut petugas yang datang menggerebek Ponpes Shiddiqiyyah untuk menangkap MSA sebagai orang yang hati nuraninya tertutup.
“Setiap tetes keringat teman-teman semua disini, setiap kesakitan pukulan dan tendangan yang diterima dan setiap darah yang menetes di tubuh kita itu semua demi kejayaan Shiddiqiyyah dan Indonesia Raya, dan jika Shiddiqiyyah memangil kita lagi, siap berperang,” ujar pria berpeci hitam itu. (duniaoberita/Okezone)