Kabar terbaru terkait 7.000-an demonstran di Udaipur, India, turun ke jalan menuntut hukuman mati kepada 2 orang yang memenggal kepala penjahit, Selasa (28/6) lalu.
Dikabarkan bahwa para pendemo itu meneriakan tuntutannya itu sambil membawa bendera.
Dua pria yang membunuh penjahit itu diduga adalah umat muslim, sementara tukang jahit yang dipenggal kepalanya merupakan pemeluk agama Hindu.
Pembunuhan terhadap Kanhaiyalal Teli diduga lantaran dia sebelumnya melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Polisi pun telah melarang pertemuan publik di Negara Bagian Rajasthan wilayah barat laut tersebut untuk menghindari terjadinya keributan antar agama. Namun, pihak kepolisian Udaipur memutuskan untuk membiarkan pawai singkat berlangsung, Kamis (30/6) itu.
Pejabat senior polisi Rajasthan, Dinesh MN, mengatakan pawai yang dilakukan sekitar 7.000 orang itu berlangsung damai. Tak hanya di Udaipur, di tempat lainnya juga ada protes, tetapi tak ada insiden yang berarti.
Sebagaimana yang dikutip dari aljazeera.com, tersangka pembunuhan telah diinterogasi penyelidik federal, usai memposting dua tayangan videonya ke media online. Tampak dalam tayangan video, salah seorang pelaku menyerang korban dengan pisaunya di sekitar kepala dan lehernya.
Beberapa saat kemudian, muncul lagi tayangan video yang kedua. Pria yang mengaku muslim pada video itu mengacungkan pisau daging sambil mangatakan bertanggung jawab atas penyembelihan penjahit, Kanhaiyalal Teli, yang telah menghina Nabi Muhammad SAW. (duniaoberita/radartegal)