Kabar terbaru terkait seorang sopir bus diduga menurunkan paksa penumpangnya pada Kamis (28/4) lalu.
Dikabarkan bahwa aksi itu dilakukan karena sang penumpang yang tak lain adalah ibu-ibu itu, menolak membayar tarif tembak yang diminta sang sopir.
Atas kejadian tersebut, sang ibu kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya itu kepada kepala Terminal Mandala Lebak.
Dilansir dari Tribunnews.com, kejadian berawal saat korban naik transportasi umum dari Jakarta dengan tujuan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
Saat di tengah perjalanan, para penumpang mulai dimintai ongkos dengan tarif Rp80 ribu. Padahal biasanya sekitar Rp 50.000-Rp 60.000.
Atas dasar itu, korban menolak permintaan tarif sesuai yang diminta sopir. Tak lama kemudian sang sopir justru malah memintanya turun di Jalan Gunungkencana yang jaraknya dari Bayah sekitar 1,5 jam waktu tempuh.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Terminal Mandala Lebak, Muksin mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami akan menindaklanjutinya,” kata Muksin di Terminal Mandala, Jumat (29/4).
Ia pun membenarkan bahwa ibu-ibu itu diturunkan karena enggan membayar tarif yang di”tembak” sopir seharga Rp80.000.
Padahal, biasanya dari Terminal Mandala ke Bayah tarifnya sekitar Rp 50.000-Rp 60.000.
Sementara itu Ketua Paguyuban Pengurus Sopir Mobil Tipe A Mandala Lebak mengultimatum agar melaporkannya kepada pihak Terminal Mandala terlebih dahulu. (duniaoberita/jabarnews)