"'Bilang saja untuk yang menerima dari Pak Hamid di Pakualaman, untuk paket takjil'," katanya menirukan pesan wanita tersebut.
"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomy. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman. Nah, Pak Tomy bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid Pakualaman e. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telpon ibunya dan ternyata juga tidak kenal," imbuhnya.
Bandiman kemudian membawa pulang paket makanan itu. Makanan berupa sate itu diberikan kepada istri dan dua anaknya. Bandiman mengaku dia dan anak pertamanya sempat memakan dua tusuk sate tanpa bumbu dan lontong. Keduanya tak merasakan gejala apapun setelah memakan sate tersebut.
"Istri saya motong lontong, dan dikasih bumbu sate disuapin ke anak (kedua) saya, anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum (air es)," katanya.
"Terus (anak keduanya) lari ke dapur jatuh dengan posisi telungkup, nah istri saya muntah-muntah dan langsung saya larikan ke Wirosaban (RSUD Kota Yogyakarta). Saat perjalanan itu sudah keluar buih-buih itu, kayak liur itu," imbuhnya.
"Di rumah sakit dipompa terus dan seperempat jam kemudian tidak tertolong lagi," tuturnya kelu.
"Kalau dokternya saat itu bilang positif kena racun. Tapi racun jenis apa masih menunggu hasil lab. Saya tanya polisi masih menunggu hasil laboratorium. Karena kalau racun biasanya reaksinya nunggu 2 jam. Nah ini kok langsung bereaksi," ucap Bandiman.
Foto : Orangtua Korban Perlihatkan Foto Anaknya/detik