Oleh: Saiful Huda Ems. Kran kran keterbukaan dan pembaharuan yang selalu digaungkan oleh Nasdem, ternyata tidak sejalan dengan realitasnya di lapangan. Mulai dari dihimpunnya para politisi bayaran yang diambilnya dari kader-kader potensial dari partai-partai politik papan atas hingga menengah, yang dimodali oleh SP untuk menjadi Pengurus Partai mulai dari tingkat pusat hingga tingkat Provinsi. Lalu memodali para Caleg unggulan atau potensial di beberapa daerah, hingga mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres dari Nasdem, menjadikan Nasdem nampak sebagai Parpol yang hanya sibuk bermain-main di wacana Demokrasi Prosedural belaka, dan bukan Demokrasi Partisipatoris yang lebih relevan untuk diterapkan di Indonesia yang tengah bergerak maju. Maka yang terjadi kemudian, ribuan kader Nasdem ramai-ramai keluar dari Nasdem yang dahulu dibangga-banggakanya. Tragis sekali memang, jika Parpol didirikan tidak oleh sekelompok politisi pejuang yang memiliki tekad besar untuk mem...
Berita Terbaru Indonesia