DUNIAOBERITA.COM Skip to main content

Posts

Terungkap Jawaban Johan Budi Terkait Dirinya Disanksi DPP PDIP

Kabar terbaru datang dari sosok anggota DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, mengaku belum mendapatkan surat keputusan soal sanksi kepada dirinya yang dilayangkaan DPP PDIP melalui Badan Kehormatan. "Saya belum melihat surat itu yak, tapi kalau yg lain saya enggak tau, tapi saya belum melihat surat yang disebut sanksi pertama dan terakhir. Sampai hari ini saya belum melihat. Saya enggak tahu kalau saya dikirimi mungkin belum sampai ke saya, tapi sampai hari ini saya belum membaca atau melihat," kata Johan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Dikabarkan bahwa ia justru mempertanyakan sanksi berat dan terakhir yang diberikan DPP PDIP melalui Badan Kehormatan kepadanya soal aktivitas Dewan Kolonel tersebut. “Saya salah apa? Pertanyaannya kenapa saya musti dipanggil, salah saya apa? Kamu anggap saya salah enggak?" kata Johan. Dia mengatakan bahwa Dewan Kolonel hanyalah sekumpulan kader yang ada di fraksi PDIP yang ingin membantu Puan Maharani...

Terungkap Jawaban Putri Candrawathi Usai Disebut Penembak Ketiga Oleh Kamaruddin

Kabar terkait pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut Putri Candrawathi, ikut menembak Yosua bersama Ferdy Sambo dan Richard Eliezer. Putri mengaku terkejut dengan tudingan dari Kamaruddin tersebut. "Untuk Bapak Kamaruddin, mohon maaf saya terkejut ketika Bapak mengatakan saya adalah penembak ketiga," kata Putri di sidang pembunuhan Yosua saat menanggapi kesaksian para saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11). Putri mengatakan bahwa saat kejadian dirinya berada di kamar karena sedang istirahat. "Karena, pada saat kejadian, saya sedang berada di kamar, sedang beristirahat," Tegasnya.

Terungkap Permintaan Ibu Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dan PC

Kabar terkait Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, meminta agar terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk sadar dan mengakui perbuatan mereka. "Buat Ferdy Sambo, segeralah sadar buat Bapak. Hidup ini tidak kekal dan abadi. Kekuatan apa pun, pangkat apa pun, apa pun keberadaan dia, Tuhan akan menghendaki semua adanya. Akan musnah. Mohon sadarlah sebagai ciptaan Tuhan," katanya saat bersaksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.  Dikabarkan bahwa menurut Rosti, Yoshua merupakan anak yang menjadi kebanggaan keluarga dan tidak pernah mengeluh akan tugas diberikan Ferdy Sambo. "Yang harus diketahui Bapak, dia tidak pernah mengeluh seberapa pun tugasnya dan tidak bercerita ada apa yang kurang, tetap mengabari yang baik dan aman," ungkapnya. Kepada Putri Candrawathi, Rosti meminta agar nama baik anaknya, Nofriansyah Yoshua, untuk dipulihkan dari fitnah dan kebohongan mereka. "Segeralah sadar, bertaubat, dan berkata jujur di dalam kasus ...

Praktisi Hukum Kritik Sikap Majelis Hakim Saat Sidang PRT Ferdy Sambo

Kabar terbaru datang dari sosok praktisi Hukum, Palmer Situmorang, menyayangkan sikap majelis hakim saat sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Hutabarat atas terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E. Dikabarkan bahwa pada sidang yang digelar pada Senin (31/10/22) kemarin, majelis hakim tampak mengamuk dan mengancam salah satu saksi yaitu Susi, PRT Ferdy Sambo. Hal ini lantaran Susi diduga memberikan keterangan palsu saat menjawab pertanyaan dari majelis hakim. "Saya melihatnya agak sedih juga. Kesedihan saya itu kok kenapa kelihatannya ketua majelis hakim seperti ngamuk-ngamuk," tutur Palmer saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Senin (31/10/22) kemarin. Palmer menilai, sikap majelis hakim yang tampak seperti mengamuk menunjukan bahwa majelis hakim telah mengambil keputusan di awal sidang. Ia lantas mempertanyakan jika hakim telah mengambil keputusan, mengapa masih d...

Terbaru! KPK Geledah Ruang Hakim Agung dan Sekretaris MA

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di gedung Mahkamah Agung Jakarta, Selasa, di antaranya menyasar ruangan hakim agung dan sekretaris MA. "Benar, dalam rangka pengumpulan dan melengkapi alat bukti penyidikan," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa. Penggeledahan dilakukan dalam penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA. Saat ini, kata Ali, penggeledahan masih berlangsung. "Akan kami sampaikan perkembangannya setelah seluruh kegiatan selesai," katanya. (Antara)

Jawaban Ganjar Pranowo soal Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP

Kabar terkait Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menanggapi isu diusulkannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDIP. Dikabarkan bahwa Ganjar Pranowo dengan tegas tidak membenarkan hal tersebut. Ganjar mengatakan PDIP memiliki aturan sendiri terkait ketua umum. "Nggak boleh, semua harus tertib. Semua tertib, PDI Perjuangan punya aturan sendiri soal itu," ungkap Ganjar, Senin (31/10/2022), dikutip dari Kompas TV. Diketahui, usulan Jokowi menjadi Ketum PDIP sempat dilontarkan pihak yang mengatasnamakan dirinya sebagai Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar). Ganjar menegaskan agar relawan tidak ikut campur urusan partai. "Sebaiknya relawan tidak mencampuri urusan yang ada di partai." "Bersinergi saja, dan sabar,  wong  semua partai lagi berdialog berdiskusi  kok ," ujarnya. Ganjar meminta tidak ada pihak yang memprovokasi dan mengadu domba. "Saya tegaskan jangan ada yang m...

Hakim Tampilkan Foto Brigadir J Tergeletak, Ternyata Sosok Ini yang Bersihkan Bercak Darahnya

Kabar terkait Hakim Ketua sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Wahyu Iman Santosa menampilkan foto Yosua yang tergeletak tak bernyawa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022). Dikabarkan  bahwa foto tersebut ditampilkan saat hakim Wahyu menanyakan bagaimana peristiwa tewasnya Yosua kepada asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Daryanto alias Kodir. Adapun Kodir dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) menjadi saksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Kodir mengaku bahwa ia yang membersihkan bercak darah bekas pembunuhan Brigadir Yosua bersama beberapa orang. "Siapa yang bersihin bercak darah?" tanya hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022). "Siap, saya Yang Mulia," jawab Kodir. Dalam foto yang ditampilkan hakim di persidangan, Yosua tampak tergeletak dengan posisi tubuh telungkup yang badannya penuh darah. Jena...