DUNIAOBERITA.COM Skip to main content

Posts

Partai Mahasiswa Indonesia Ternyata Perubahan dari Partai Ini

Kabar mengejutkan datang dari Kemenkumham yang mengungkap Partai Mahasiswa Indonesia merupakan perubahan dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1945. Foto : Ilustrasi Partai Dikabarkan bahwa Kemenkumham menyebut alamat kantor Partai Mahasiswa Indonesia yang tertera di surat Kemenkumham pada 17 Februari sudah benar. “Partai Mahasiswa Indonesia merupakan perubahan dari Partai Kristen Indonesia 1945,” kata Direktur Tata Negara Kementerian Hukum dan HAM Baroto kepada wartawan, Minggu (24/4/2022). Baroto menerangkan penulisan alamat Partai Mahasiswa Indonesia yang terdaftar sesuai dengan permohonan pendaftaran perubahan AD/ART. Di situ tertulis surat permohonan alamat DPP Parkindo (Partai Kristen Indonesia) 1945 berada di Jalan Duren Tiga Nomor 19D, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. “Penulisan alamat Partai Mahasiswa Indonesia sudah benar dan sesuai mendasarkan pada alamat yang tercantum dalam surat permohonan pendaftaran perubahan AD/ART,” ujarnya. “Dalam surat permohona...

Seorang pria masuk ke gereja menusuk pendeta

Kabar mengejutkan terkait pria dengan pisau menikam dua orang, termasuk seorang imam Katolik, pada hari Minggu di gereja Saint-Pierre-d'Arène di Nice, Prancis. (Foto : Ilustrasi Pisau) Dikabarkan bahwa Ia memasuki gereja sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, mendekati pendeta berusia 57 tahun itu dan menikamnya sebanyak 20 kali. Sekitar 10 orang berada di gereja pada saat serangan itu. Menurut Le Point, pria itu memasuki gereja, berteriak:  "Kita harus membunuh Macron", mengacu pada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Menurut BFM TV, nyawa para korban tidak dalam bahaya. Tersangka, dilaporkan seorang Prancis berusia 31 tahun yang lahir di Fréjus dan tinggal di Nice. Ia kini telah ditahan oleh polisi. Penyerang dikatakan tidak memiliki catatan kriminal, tetapi ia dilaporkan menderita gangguan bipolar. Walikota Nice Christian Estrosi telah tiba di TKP. Aparat penegak hukum belum menganggap serangan ini sebagai aksi teroris. Serangan itu terjadi di tengah Prancis m...

Akhirnya Andika Perkasa Angkat Bicara Atas Pemecatan Dokter Terawan

Kabar mengejutkan terkait pemeca Terawan dari keanggotaan IDI berdasarkan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI.  "Ya dokter Adib tahu sendirilah, kita kan selalu berpegang pada peraturan perundangan. Jadi IDI sebagai institusi juga punya kewenangan yang sudah melekat di dirinya sejak didirikan. Dan menurut saya itu yang juga menjadi suatu hukum atau peraturan perundangan sendiri di internal dan saya menghormati kita ikut," ujar Andika melalui pernyataan di video kanal YouTube pribadinya, Minggu (24/4). Dilansir dari pikiranrakyat, Kepada Andika Perkasa, Adib menjelaskan bahwa dr. Terawan telah diberhentikan tetap dari keanggotaan IDI. Namun, pemberhentian itu tak berarti seumur hidup sehingga masih ada ruang bagi dr. Tewarawan kembali menjadi anggota IDI. "Pemberhentian tetap itu tidak diartikan seumur hidup. Jadi masih ada upaya ruang kalau kami sampaikan masih ada ruang kalau beliau berkenan untuk menjadi anggota kembali kita akan kuatk...

Survei LSI: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Selain itu Ada Dua Partai Lain

Kabar mengejutkan terkait Lembaga Survei Independen (LSI) merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) PDI Perjuangan mencapai 19,3%, disusul oleh Partai Gerindra dengan 12,2%, lalu Partai Demokrat dengan 11,3%. Dikabarkan bahwa sedangkan PKB, Nasdem dan PKS elektabilitasnya lebih kecil dibandingkan perolehan pada Pemilu 2019 lalu. Sementara partai-partai baru elektabilitasnya pun masih dibawah 1%. "Dari temuan ini bisa dilihat bahwa PDIP cukup mampu mengelola konstituen mereka dibanding partai-partai lain yang berada di pemerintahan," kata Direktur Riset LSI Fathur Rahman dalam keterangannya yang dikutip redaksi, Sabtu (23/4). Sementara Partai Demokrat elektabilitasnya paling meningkat. Dari hasil survei LSI, kenaikan elektabilitas Partai Demokrat bisa dinilai sebagai bentuk apresiasi publik terhadap partai yang berada di luar pemerintahan dalam menyikapi kekecewaaan terhadap pengelolaan pemerintahan saat ini. "Namun yang menari...

Aliran Dana Demo 21 April, Ternyata Oh Ternyata

Kabar terbaru datang dari Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menduga ada kelompok yang mendanai Demo 21 April 2022. (Foto : Ilustrasi Demo) Dikabarkan bahwa menurutnya, polisi harus bergerak untuk melacak aliran dana demonstrasi mahasiswa tersebut, yang mana diduga berasal dari kelompok intoleran. "Saya rasa polisi bisa melacak aliran dana itu yang diungkap peretas. Jika terbukti menerima aliran dana, demo mahasiswa akan dianggap tidak lagi suci," ujar Rudi kepada GenPI.co, Sabtu (23/4). Rudi menjelaskan gerakan mahasiswa akan mendapat pandangan buruk dari masyarakat jika terbukti ditunggangi oleh kelompok tersebut. Sebab, menurutnya, kondisi itu terbukti dalam beberapa aksi berujung kerusuhan dari oknum yang menyamar menjadi mahasiswa. "Saya sangat miris ketika mereka dianggap mahasiswa. Itu artinya suara mereka tidak lagi murni dari rakyat," jelasnya. Selain itu, Rudi mengatakan kelompok intoleran sangat mungkin menyusup ...

Pria Ini Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution, Ada Apa?

Kabar mengejutkan terkait sebuah video yang menunjukkan seorang pria menolak membayar parkir elektronik atau E-Parking viral di media sosial. (foto : capture/detik) Dikabarkan bahwa dlihat SuaraSumut.id, Minggu (23/4/2022) malam, tampak pria berambut gondrong berada di dalam mobil. Terdengar pria itu sedang berdebat dengan seseorang saat diminta E-Parking. Pria itu bahkan meminta seseorang yang diduga petugas parkir memanggil bosnya. "Kau panggil bos kau kemari," kata pria itu. "Ini yang nyuruh Pak Bobby," kata petugas parkir. Mendengar nama Bobby, pria itu malah semakin marah menjadi-jadi dan mengancam akan mematahkan leher Bobby. "Ya kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar kupatahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian," katanya. "Mau kau? Atau kau aja kupatahkan batang leher kau itu mau," sambungnya. Mendengar ancaman itu, petugas parkir dengan pun bertanya kenapa hanya karena pembayaran parkir, sampai melakukan pengancaman. "M...

Ada Fakta Lain Terkait Penangkapan Paman Dua Orang Yang Mengadu Ke Presiden Jokowi

Kabar mengejutkan terkait kunjungan Presiden Joko Widodo di Bogor, Namun. Sebagaimana diketahui jika ada dua orang pedagang yang menangis histeris di hadapan Presiden Jokowi meminta keadilan untuk pamannya yang ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia ditangkap karena menolak pungutan liar seperti yang diutarakan dua pedagang itu. Dilansir dari Sriwijaya Post, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa aduan atau curhatan warganya itu tak sesuai dengan fakta lapangan. Dirinya sudah memastikan apa yang diceritakan oleh pedagang kepada presiden tidak sepenuhnya benar. "Kita pastikan tidak sesuai dengan kasus yang sebetulnya terjadi," Ujarnya dilansir dari video yang beredar di medsos. Pihaknya juga mamastikan, tidak ada diskriminasi ataupun pelanggaran proses hukum. Sebab, semua dilakukan secara tepat dan sesuai aturan. "Siapapun yang mau berjualan di Bogor, baik dari luar pun boleh. Tetap tidak boleh mengintimidasi atau lainnya. Ini juga berlaku untuk aparat atau ASN ...