DUNIAOBERITA.COM Skip to main content

Posts

Bahar Bikin Heboh Lagi, Kembali Seret Ulama, Ada Apa?

Kabar terbaru terkait Habib Bahar bin Smith kembali menyentil para ulama pendukung pemerintah. Dia mengatakan, para pemuka agama di barisan pendukung pemerintah itu kerap membenarkan sesuatu yang salah dengan berbagai dalil. Tujuannya tentu untuk menyenangkan penguasa. “Penguasa maunya A. Ini ulama tahu A ini salah. Tapi cari-cari dalil untuk membenarkan yang salah,” kata Habib Bahar di saluran Youtube Refly Harun dikutip Selasa (7/12/2021). Dikabarkan bahwa penceramah asal Manado itu mengaku sangat menyenangkan hal tersebut, para pemuka agama, kata dia seharusnya mengajarkan hal-hal baik kepada masyarakat, bukan menggunakan kepandaiannya untuk kepentingan diri sendiri dan pemerintah. “(Banyak kezaliman) Karena apa. Orang-orang berilmu yang menjadikan ilmunya untuk mengikuti kemauan penguasa,” ujarnya. Berangkat dari alasan tersebut, Habib Bahar mengaku dirinya kerap melontarkan kritik keras kepada pemerintah dalam berbagai kesempatan ceramah. Tetapi dia menegaskan, dirinya tidak melaw...

Pemerintah Resmi Hapus Iuran BPJS Kesehatan? Catat hal Penting Ini

Kabar terbaru terkait information bahwa pemerintah telah memutuskan bahwa iuran BPJS Kesehatan akan dihapus mulai tahun 2022. Dikabarkan bahwa dihapusnya iuran BPJS Kesehatan ini mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial. Dihapuskannya iuran BPJS kesehatan berbasis kelas ini nantinya akan diseragamkan menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). “Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) bukan berarti akan diminimalkan pelayanannya. Hal ini merupakan upaya standarisasi untuk KRI (Kelas Rawat Inap) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), setelah melalui kriteria yang akan disepakati,” kata Muttaqien, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Berdasarkan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional pasal 23 ayat 4, kelas rawat inap yang tersedia di rumah sakit hanya ada kelas standar. Disamping itu, dihapusnya iuran BPJS tersebut bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam program JKN. Layanan BPJS Kesehatan nantinya, hanya akan terbagi menjadi dua kelas yaitu Penerima Bantuan Tunai (PBT) ...

Polwan Dipukul TNI, Akhirnya Terungkap Jawaban Jenderal Andika

Kabar terbaru terkait Slsebuah unggahan soal Polwan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) diduga dipukuli prajurit TNI viral di media sosial. Dikabarkan bahwa panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan bakal memberi sanksi jika prajurit TNI terbukti melanggar aturan. “Saya akan proses hukum,” ucap Jenderal Andika saat ditanya soal viral prajurit TNI diduga pukul Polwan di Kalteng, Selasa (7/12/2021). Andika mengatakan baru mendapat informasi tersebut. Dia menegaskan proses hukum segera dilakukan. “Segera,” ucap Andika. Dalam video viral berisi narasi soal Polwan Polda Kalteng diduga dipukul prajurit TNI itu awalnya berisi cerita soal personel Raimas Polda Kalteng yang sedang melakukan patroli pencegahan COVID-19 di Palangka Raya. Dalam perjalanan pulang, personel Raimas membubarkan kerumunan di tengah Jalan Tjilik Riwut Km 02 di depan sebuah kafe. Pengunggah menyebut salah satu personel kepolisian turun dari kendaraan karena adanya perkelahian. Dia mencoba melerai, namun mendapat perl...

Heboh ! Tagar Boikot JNE Kembali Ramai di Twitter

Kabar terbaru berkaitan dengan tagar boikot JNE kembali ramai di Twitter. Tagar inu merupakan imbas dari beredarnya pamflet lowongan pekerjaan yang dibuka oleh JNE, dimana di dalamnya ada satu persyaratan yang menjadi perhatian warganet yakni mewajibkan pelamar beragama Islam. Lowongan tersebut dianggap diskriminatif. Sebagaimana Dikabarkan bahwa diduga JNE Express membuka lowongan kerja untuk kurir motor di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, pembuat pamflet lowongan kerja tersebut bernama CV Bangun Benua Lestari. Seorang warganet yang bernama Leonard Han yang mengunggah pamflet tersebut mengatakan bahwa JNE masih belum bertobat. Ia pun menantang JNE untuk konsisten memasang pengumuman menolak pengiriman barang dari pelanggan non muslim. " JNE masih belum bertobat ya. Ini yang di daerah Tamiang, Kalteng. Kira-kira enggak kalian konsisten dengan menyertakan pengumuman tidak menerima pengiriman barang non muslim?...

2 Nama Ini Diramal Jadi Presiden RI Gantikan Jokowi, Ada Huruf "O"

Kabar terbaru terkait Pilpres terhitung masih lama, namun sejumlah tokoh politik mulai bermunculan sebagai calon presiden (capres). Dikabarkan bahwa kali ini Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menyebutkan ada yang sangat cocok tokoh nasional sebagai pengganti Jokowi mendatang. Arief Poyuno menggunakan ramalan dari Jongko Jayabaya sebagai patokan dalam membaca siapa sosok pengganti Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Arief mengaku masih menyakini Jongko Jayabaya sebuah ramalan dari Raja Kediri, Prabu Jayabaya (1135-1157 M). Di mana dalam Jangka Jayabaya tersebut memberikan petunjuk pemimpin memiliki nama dengan akhiran yang jika diakronimkan menjadi "Notonegoro". "Kalau masih bingung, ya namanya Notonegoro bisa jadi presiden di akhirannya (namanya)," kata Arif Poyuono Dalam diskusi "Mungkinkah Capres Teratas Versi Survei Berubah?" yang diselenggarakan oleh Total Politik di Warung Upnormal, Jl. Raden Saleh Raya No, 47, Jakarta Pusat pada...

AKHIRNYA! Polantas Nggak Boleh Lagi Tilang di Jalan, Catat Alasannya

Kabar terbaru terkait polisi lalu lintas (polantas) kerap diidentikkan dengan penilangan. Banyak anggota lalu lintas membaca UUD tentang kepolisian tidak utuh. Selama ini, Polantas hanya tahu mengenai kewenangan menilang orang. “Mengingatkan kembali kepada kita semua. Termasuk saya sendiri, dibuka kembali UUD tentang kepolisian yang tertera tugas pokok, fungsi, dan peran kita,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi di Jakarta, Senin (6/12). Dikabarkan bahwa menurutnya, masyarakat berharap polisi melindungi hingga melayani. Karena itu, Polri harus mengutamakan pencegahan daripada penindakan. “Biasanya kita berhenti hanya pada pasal-pasal tertentu saja. Kewenangan saya adalah dari mulai memberhentikan orang, menanyakan identitas, menyita, memanggil, menahan, apalagi? Yang bikin orang tidak suka. Kita hanya sampai di situ,” papar mantan Kapolda Jambi ini. Firman menyadari tugas polantas tidaklah mudah. Namun, anggota Polri harus bisa menyesuaikan diri. “Coba dibaca lagi UUD-...

Refly Harun Sindir Megawati Tak Lulus S1, Ruhut Beri Jawaban Tegas

Kabar terbaru datang dari Politisi PDIP Ruhut Sitompul memberikan sindiran menohok kepada Pakar Hukum Refly Harun di media sosialnya. Dikabarkan bahwa Ruhut Sitompul menyerang Refly Harun dengan menyebutnya sebagai seorang doktor yang gagal. “Hahaha dunia lebih tertawa termehek-mehek, setelah beberapa kali menjabat Komisaris Utama di perusahaan BUMN Refly Harun seorang Doktor tapi gagal terus,” cuit Ruhut, dikutip terkini.id, Senin, 6 Desember 2021. Tak hanya itu, Ruhut juga menyindir bahwa Refly adalah sosok yang tak becus dalam bekerja. Dengan begitu, kata Ruhut, sudah pantas jika Refly dipecat dari jabatannya. Ia juga mengatakan bahwa saat ini Refly Harun sedang merengek-rengek untuk minta diperhatikan. “Nggak bisa kerja akhirnya dipecat dan sekarang merengek rengek minta diperhatikan nggak ada malunya MERDEKA,” sambungnya. Diwartakan sebelumnya oleh terkini.id, Refly sempat menyindir Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang memimpin BRIN tapi tidak lulus S1. Refly mengatakan ba...