DUNIAOBERITA.COM Skip to main content

Posts

Membawa Petisi Ini ke Presiden, Berjalan Kaki Dari Cirebon ke Istana Negara, Begini Isinya

Sekelompok orang yang mengatasnamakan dari beberapa gabungan lintas Ormas, OKP dan LSM melakukan aksi jalan kaki dari Cirebon menuju istana negara dengan tujuan membawa sebuah pesan atau petisi agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah secepatnya diberlakukan kembali. Dikabarkan bahwa mereka sudah memulai aksinya sejak Rabu (28/4/2021) kemarin. "Yang jalan ada 12 orang, start kita dari perbatasan Cirebon-Indramayu," ujar Qorib salah satu peserta aksi kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Sabtu (1/5/2021) malam. Sebagaimana dikutip dari Tribun Cirebon menjelaskan bahwa Qorib menyampaikan, pada malam hari keempat ini, ia beserta rombangan sudah berada di Jalur Pantura perbatasan Indramayu-Subang, tepatnya di Jembatan Sewo, Indramayu. Ia mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau KBM secara daring. Qorib menilai, moral anak bangsa sudah sangat terancam seiring PJJ diberlakukan se...

Polisi Tembak Kaki Munarman, Terungkap Fakta yang Sebenarnya

Sebuah video beredar di akun YouTube yang memberikan narasi bahwa polisi menembak kaki munarman karena berusaha melawan.  Akun  YouTube bernama Skema Politik mengunggah video dengan sampul gambar Munarman yang sedang dipapah oleh pihak kepolisian. Pada judul kemudian ditulis, "Berusaha Melawan Petugas, Munarman Didoor Ditempat". "Mengejutkan! Nasib Petinggi FP1 Berakhir. Berusaha Melawan Petugas, Munarman Didoor Ditempat," demikian tulis narasi pada gambar tersebut. Setelah dilakukan penelusuran, dilansir laman  turnbackhoax.id , kabar bahwa Munarman berjalan dengan menggunakan tongkat adalah hoaks. Sampul gambar pada video youtube ternyata telah diedit menggunakan gambar lain. Melalui pencarian gambar Google, gambar asli yang digunakan pada sampul video ternyata adalah gambar seorang tahanan dari Polresta Malang yang ditembak usai mencoba kabur.  Artikel dari Detikcom dan Malangvoice ini memperlihatkan tahanan tersebut berjalan menggunakan tongkat dengan dibantu ol...

Akhirnya Traveloka Buka Suara atas Data Munarman, Ini Jawaban Tegasnya

Beberapa hari ini Traveloka menjadi sorotan di media sosial dan bahkan viral di media sosial berkaitan dengan data mantan sekretaris umum front pembela Islam munarman.  Berdasarkan hal tersebut, pihak Traveloka akhirnya buka suara untuk memberikan kejelasan berkaitan dengan isu yang telah beredar di media sosial. Dikutip dari republika diungkap bahwa sebelumnya, salah satu akun anonim di twitter membagikan data hotel milik Munarman yang dipesan lewat aplikasi Traveloka medio Februari 2018 sampai Desember 2019. "Sebagai perusahaan teknologi, kerahasiaan data konsumen merupakan prioritas utama kami, di mana kami menerapkan sistem keamanan yang ketat dan berlapis untuk memastikan keamanan data pribadi konsumen," kata Reza Amirul Juniarshah, Head of Corporate Communications, Traveloka, kepada  Republika.co.id , Sabtu (1/5). Terkait kasus bocornya data tersebut, lanjut Reza, pihaknya berkomitmen penuh untuk melindungi data pribadi konsumen terefleksi dari penerapan pengaturan keam...

Membela Munarman, Pria ini Sebut Densus 88 Bajingan, Begini Kejadiannya

Viral berdurasi kurang lebih 1 menit viral di media sosial yang isinya ingin membela mantan sekretaris umum front pembela Islam munarman.  Dalam video tersebut, seorang pria menyampaikan bahwa Densus 88 adalah bajingan.  Sebagaimana dikutip dari Makkasar Terkini menjelaskan bahwa video ini diunggah oleh akun gegana_id pada jejaring situs Instagram, Sabtu 1 Mei 2021. “Sama-sama kita ketahui bahwasanya tadi belum lama, Ustadz Munarman, mantan sekertariat daripada FPI dan sekarang menjadi pengacara dari Imam Besar Muhammad Rizieq Shihab, beliau ditangkap paksa sama Densus 88 bajingan,” ujar pria tersebut, dikutip dari video tersebut oleh terkini.id. “Tuh polisi bangs*t, polisi bangs*t yang menangkap daripada para ulama habib,” imbuhnya. Lebih lanjut, ia bertanya harus berapa banyak lagi para ulama dan habib yang akan ditangkap oleh aparat negara. “Mau berapa banyak lagi ulama yang ditangkepin? mau berapa banyak lagi ulama habib ustadz yang ditangkepin?” tanyanya tampak gusar. Ole...

Ada Apa? Presiden Jokowi Digugat, Begini Gugatannya

Kabar mengejutkan berkaitan dengan kabar yang viral di media sosial tentang gugatan yang diajukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dilansir dari situs PN Jakarta Pusat, gugatan didaftarkan dengan nomor 266/Pdt.G/2021/PN Jkt.Pst, dengan nama penggugat Muhidin Jalih dan Tergugat Presiden Jokowi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Dikutip dari Kompas disebutkan bahwa adapun isi gugatan tersebut adalah: 1. Menuntut TERGUGAT untuk menyatakan secara terbuka di publik pengunduran dirinya selaku presiden-RI. 2. Menerima gugatan perbuatan melawan hukum secara materiil dalam fungsinya positif ini. 3. Mengabulkan seluruh gugatan ini. 4. Menyatakan TERGUGAT melakukan perbuatan melawan hukum dalam fungsinya positif atau melakukan perbuatan tercela atau perbuatan tidak patut atau perbuatan tak terpuji. 5. Menghukum TERGUGAT untuk membuat pernyataan tertulis di muka publik atas kesalahan tersebut, yaitu...

WhatsApp akan Hilang dari Ponsel Anda, Segera Lakukan Hal Ini

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang sangat populer digunakan oleh seluruh masyarakat baik untuk kepentingan individu maupun kepentingan bisnis.  WhatsApp sudah menjadi aplikasi yang sangat mempengaruhi  komunikasi masyarakat dan terlebih bagi mereka yang memiliki usaha.  Dikabarkan bahwa aplikasi WhatsApp akan segera hilang dari ponsel jika tidak melakukan persetujuan terhadap pembaharuan WhatsApp. Tepatnya pada 15 Mei 2021, WhatsApp tak bisa lagi dipakai untuk mengirim pesan teks, Foto, Video bahkan vioce. Ternyata masalah ini terjadi jika pengguna ini tidak menyatakan menerima pembaruan kebijakan baru. Wajib diperhatikan pasalnya sangat gampang, hanya dengan menekan tombol setuju atas syarat dan ketentuan baru tentang kebijakan privasi. Sebagaimana dikutip triibuntimur dari SuryaMalang, WhatsApp memberikan tenggat waktu sampai 15 Mei 2021 seperti yang tertulis di blog resmi WhatsApp. Secara fisik, aplikasi ini tidak akan hilang dari ponsel. Namun fungsinya seaka...

30 Kader PMKRI Dibawa ke Polda, Terungkap Penyebabnya

Datang dari PMKRI yang dikabarkan bahwa 30 kadernya dibawa ke Polda. Dikabarkan bahwa kericuhan sempat mewarnai perayaan Hari Buruh atau May Day yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021) siang. Hal itu terjadi di barisan massa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang juga menggelar aksi tak jauh dari massa buruh. Kekisruhan terjadi lantaran massa PMKRI hendak bergabung dengan massa aksi lainnya. Massa PMKRI juga berniat melakukan pembakaran ban. Merespons hal tersebut, polisi langsung mengambil ban milik massa aksi. Namun, massa PMKRI malah mengeluarkan spanduk untuk dibakar. Aksi dorong-dorongan kedua belah pihak tak terelakkan. Akhirnya sebanyak 30 orang diamankan ke Mapolda Metro Jaya. "Mengganggu arus lalu lintas yang dilakukan. Sekitar 30 orang dibawa ke Polda," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Hariyanto di lokasi. Pantauan pukul 14.53 WIB, massa aksi dari GEBRAK mulai tiba di kawasan Patung Kuda. Nam...