Jadwal pengangkatan calon pegawai negeri sipil disingkat CPNS 2024 yang semula dijadwalkan pada Maret, kini disesuaikan menjadi Oktober 2025. Pengunduran tersebut disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Rini Widyantini usai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.
“Kan baru diputuskan barusan, DPR sama pemerintah sudah sepakat untuk semuanya akan diselesaikan. Oktober CPNS,” kata Rini.
Tempo merangkum fakta-fakta alasan penyesuaian jadwal pengangkatan CPNS tersebut, berikut ulasannya:
1. Bukan penundaan
Menurut Rini, jadwal pengangkatan CPNS disesuaikan menjadi Oktober 2025 bukan penundaan. Melainkan, kata dia, agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan. Hal tersebut mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program prioritas pembangunan.
“Penyesuaian itu mempertimbangkan untuk menjawab secara tuntas berbagai tantangan yang muncul dalam proses pengadaan CASN hingga penataan ASN nasional secara menyeluruh,” katanya.
2. Musabab
Menurut Rini, penyesuaian ini disebabkan oleh beberapa hal. Setelah melewati tahapan pengadaan CASN tahun 2024, dia mencatat ada beberapa hal yang perlu dievaluasi yaitu terkait adanya beberapa instansi yang menunda penyelesaian dan pengadaan CPNS.
Selain itu, usulan formasi yang disampaikan pemerintah tidak optimal, sehingga tidak sesuai dengan data Kementerian PAN RB. Kemudian, kata dia, ada pula instansi yang tidak mengusulkan formasi sesuai kualifikasi pendidikan dan jabatan bagi pelamar yang sudah terdata di dalam database Badan Kepegawaian Negara atau BKN.
“Ada juga pelamar yang mendaftar pada unit kerja yang tidak sesuai dengan data yang bersangkutan,” katanya.
Sementara itu, menurut Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PAN RB Aba Subagja, alasan menunda pengangkatan CPNS karena ada penyelesaian tenaga non-ASN melalui dua tahapan. CPNS yang tidak masuk pada tahap 1 diberi kesempatan di tahap 2. Bahkan, kata Aba, pemerintah memberi kesempatan sampai dua kali perpanjangan.
“Selain itu juga kami melakukan penataan-penataan untuk ASN,” kata Aba dalam keterangan resmi yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian PAN RB, Kamis, 6 Maret 2025.
3. Bukan karena efisiensi anggaran
Rini juga memastikan bahwa penyesuaian pengangkatan CPNS itu bukan karena adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. Karena, kata dia, pihaknya perlu menyelesaikan pengumuman-pengumuman terkait CPNS di berbagai instansi.
“Memastikan bagi pelamar yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus seleksi CASN tetap diangkat sebagai pegawai ASN,” kata dia
4. PPPK tetap diangkat Maret 2025
Wakil Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto menjelaskan, pengangkatan CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memang disesuaikan. Untuk CPNS akan diangkat pada 1 Oktober 2025. Sedangkan PPPK 2024 diangkat 1 Maret 2025.
Haryomo mengungkapkan alasan penyesuaian jadwal karena Terhitung Mulai Tanggal (TMT) CPNS dan PPPK tidak sama antara instansi satu dengan lainnya. Sehingga ada yang sudah bekerja lebih dulu dan ada yang belum bekerja karena belum ditetapkan Surat Keputusannya.
“Nah kita tidak ingin terjadi seperti itu,” kata Haryomo.
Menurut dia, seharusnya CPNS yang melamar untuk formasi tahun 2024 diangkat secara bersamaan dan mulai bekerja atau digaji juga pada waktu yang sama. Sehingga disepakati tidak boleh ada TMT CPNS dan PPPK yang berbeda.
“Tinggal kita nanti membuat roadmap-nya secara teknis bagaimana supaya mereka yang kemarin dinyatakan lulus itu bisa bareng diangkat,” katanya.
5. Hanya penundaan jadwal, pemerintah pastikan CPNS akan tetap diangkat
Haryomo juga memastikan penundaan jadwal ini tidak akan mengubah kepastian CPNS 2024 diangkat. Menurut dia, saat ini instansi mulai mengusulkan ke BKN baru kemudian menindaklanjuti dengan menetapkan Nomor Induk Pegawai (NIP). “Kami berharap proses ini nanti tidak terganggu sehingga pada 1 Oktober itu semuanya sudah bisa diangkat, sudah bisa bekerja, sudah bisa digaji.”(tempo.co)