Meskipun demikian, Kluivert tidak dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut dan mengklaim dirinya sebagai korban. Menanggapi isu ini, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa PSSI tidak mempermasalahkan masa lalu Kluivert tersebut.
Menurutnya, jika Kluivert terlibat dalam pengaturan skor atau judi, ia pasti sudah masuk daftar hitam di Eropa. Namun, kenyataannya tidak demikian. PSSI juga memastikan telah memeriksa latar belakang setiap kandidat pelatih sebelum mengambil keputusan.
"Susah juga ya kami ngomongnya, yang pasti kalau dia terlibat match fixing atau judi, pasti orangnya di blacklist di Eropa," kata Arya Sinulingga kepada awak media.
Selain itu, PSSI melihat kehadiran Kluivert sebagai peluang positif, terutama dalam upaya merekrut pemain diaspora untuk tim nasional Indonesia.