Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa program ini menargetkan tiga juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, dan akan terus berkembang hingga mencapai 15 juta penerima pada akhir tahun 2025. Sasaran utama program ini meliputi siswa sekolah dasar hingga menengah atas, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Untuk mendukung pelaksanaan program, sebanyak 190 Dapur MBG telah siap beroperasi mulai hari ini, dengan rencana peningkatan jumlah menjadi 937 dapur pada akhir Januari 2025. Program ini juga melibatkan 140 UMKM dalam rantai pasok bahan pangan bergizi, memastikan bahwa tidak ada biaya yang dibebankan kepada pihak yang ingin menjadi mitra kerja sama.
Beberapa pejabat tinggi dijadwalkan meninjau langsung pelaksanaan program ini. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, akan mengunjungi SDN Cilangkap 5 dan 3 di Depok, Jawa Barat. Selain itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto dijadwalkan memantau pelaksanaan di berbagai daerah, termasuk Kota Bogor dan Jakarta.
Program MBG diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM, koperasi, serta petani dan peternak setempat. Dengan dimulainya program ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia.