DUNIAOBERITA.COM Skip to main content

Posts

Showing posts from May 19, 2024

Kekuatiran Presiden Jokowi Diakhir Jabatan Terbukti, Likuiditas menjadi Perhatian Utama Para Bankir

DUNIAOBERITA - Presiden Joko Widodo sempat menyatakan kekhawatirannya mengenai semakin ketatnya peredaran uang, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di angka 5%. Kekhawatiran ini diungkapkan menjelang akhir masa jabatannya. Menurut Jokowi, masalah ini disebabkan oleh penerbitan terlalu banyak instrumen keuangan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI), seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI). "Saya harap pembelian SBN maupun SRBI tidak mendominasi agar sektor riil tetap bisa tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu," ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (19/05/24). Kekhawatiran Jokowi terbukti benar. Tahun ini, likuiditas menjadi perhatian utama para bankir. Di tengah era suku bunga tinggi yang diperkirakan akan bertahan lama, persaingan untuk mendapatkan dana menjadi semakin sengit. Dir...

Luhut Beri Peringatan Tegas, Berharap Kementerian Tidak Egois

DUNIAOBERITA - Menko Luhut Binsar Panjaitan memperingatkan kementerian agar lebih berhati-hati dalam membuat peraturan. Luhut meminta BPKP mengaudit regulasi yang berpotensi merugikan masyarakat dan investor. Selain itu, Luhut memerintahkan bawahannya untuk mengidentifikasi aturan yang saling bertentangan antar kementerian. Hal ini diutarakannya dalam Rapat Koordinasi Tata Kelola Budidaya Udang di Bali pada 15 Mei 2024. Luhut menyoroti kasus tambak udang di Karimunjawa, Jepara. Menurutnya, kebijakan yang efektif harus bisa diimplementasikan di semua tingkatan.  "Kasus tambak udang di Karimunjawa menjadi pembelajaran untuk menyusun kebijakan yang efektif," ujar Luhut, dilansir duniaoberita dari democrazy. Luhut menegaskan bahwa aturan yang tidak terintegrasi tidak bisa dijadikan alasan.  "Sekarang saatnya harmonisasi agar kita tidak lagi jadi pemadam kebakaran," katanya. Luhut memerintahkan pertemuan terpadu lintas kementerian untuk menyelesaikan masalah...

Luhut Panjaitan Menolak Tawaran Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi Menteri

DUNIAOBERITA - Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa ia menolak tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.  "Beliau (Prabowo) sudah meminta. Saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak (bisa)," ujar Luhut kepada wartawan di Kura Kura Bali, pada Minggu (19/5/24), dikuti duniaoberita dari CNBC Indonesia.  Namun demikian, Luhut menegaskan bahwa dirinya selalu siap membantu Prabowo sesuai dengan permintaan presiden terpilih tersebut, meskipun mungkin hanya sebagai penasihat. "Tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta," tuturnya. Luhut memang telah menyatakan niatnya untuk pensiun sebagai menteri. Meskipun dia mendukung penuh Prabowo dan Gibran, dia tidak mau menduduki jabatan dalam pemerintahan Prabowo. Menurut Luhut, setelah menang, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan hal itu cukup baginya. Namu...

Kandidat di Pilgub Sumut Telah Mengerucut, Ini Kata Airlangga

Ilustrasi Gubernur/pngtree DUNIAOBERITA -  Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengindikasikan bahwa calon kepala daerah yang akan diusung di Pilgub Sumatra Utara (Sumut) telah mengerucut. Namun, ia belum mengungkapkan siapa kandidat tersebut. "Sumatra Utara juga mengerucut, kepada kerucut," kata Airlangga sambil tertawa di Jakarta, Jumat (17/5/24), dikutip CNN Indonesia.  Belakangan, ada dua nama yang mencuat sebagai calon kuat dari Golkar untuk Pilgub Sumut 2024, yaitu Musa Rajekshah alias Ijeck dan Bobby Nasution. DPP Golkar mengisyaratkan kemungkinan mendukung Bobby di Pilgub Sumut meskipun ia bukan kader partai.  Di sisi lain, Golkar Sumut mendukung Ijeck, yang juga kader partai dan memiliki pengalaman sebagai wakil gubernur. Bobby tampak hadir dalam pengarahan calon kepala daerah di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta bulan lalu.  Ia meminta maaf jika kehadirannya menyinggung DPD Partai Golkar Sumut dan ketuanya, Ijeck.