Paket tersebut berlabel "Bantuan Wapres Gibran" dan menampilkan gambar Istana Wakil Presiden, yang memicu perdebatan tentang apakah bantuan ini menggunakan dana negara atau pribadi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menanggapi bahwa tidak ada masalah dalam pemberian bantuan tersebut, asalkan manfaatnya sampai kepada masyarakat yang membutuhkan, meskipun ia mengaku belum mengetahui asal anggarannya.
"Ya menurut saya tidak ada masalah ya. Nanti, Semua tahu lah program pemerintah atau dari pihak swasta kan semua tahu. Jadi tidak perlu diperdebatkan. Yang penting manfaatnya itu yang utama. Untuk masyarakat yang penting," ujar Gus Ipul di Istana, Jakarta, Senin (2/12/24).
Banyak warganet dan pengamat politik menilai langkah ini mirip dengan gaya ayahnya, Presiden Joko Widodo, saat membagikan bantuan sebelumnya, sehingga menimbulkan kritik bahwa ini mungkin dimaksudkan sebagai pencitraan politik.
Terlepas dari kontroversi, isi paket bantuan tersebut mencakup beras, gula, minyak goreng, teh, dan biskuit, yang dihargai cukup tinggi di pasaran.