1. Amati Perilaku Sehari-hari
Perhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan, seperti:
Respons terhadap stres: Apakah anak mudah cemas atau tenang?
Cara berinteraksi: Apakah anak ramah, pemalu, atau agresif?
Respon emosional: Bagaimana ia mengekspresikan perasaan seperti marah, sedih, atau senang?
2. Perhatikan Pola Bicara dan Bahasa
Apakah anak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata?
Apakah ia menunjukkan minat pada percakapan atau lebih cenderung diam?
3. Uji Kemampuan Sosial
Apakah anak mudah bergaul dengan teman sebaya?
Apakah ia menunjukkan empati, seperti menghibur teman yang sedih?
4. Identifikasi Keterampilan Mengatasi Masalah
Bagaimana anak menyelesaikan masalah sederhana?
Apakah ia mudah menyerah atau tetap mencoba?
5. Observasi Pola Bermain
Bermain adalah cerminan pikiran anak. Amati:
Apakah anak suka bermain sendiri atau bersama orang lain?
Apakah ada pola bermain yang menunjukkan kecemasan atau ketakutan?
6. Perhatikan Keseimbangan Emosi
Apakah anak mudah marah atau menangis?
Apakah ia memiliki kesulitan dalam menenangkan diri?
7. Libatkan Ahli Jika Diperlukan
Jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti keterlambatan bicara, agresi berlebihan, atau ketidakmampuan mengontrol emosi, konsultasikan dengan:
Psikolog anak
Dokter anak
Guru atau konselor sekolah
8. Berikan Ruang untuk Ekspresi
Berikan anak kesempatan untuk berbicara dan tunjukkan bahwa Anda mendengarkan. Hal ini membangun rasa percaya diri dan membantu anak memahami perasaan mereka.
9. Gunakan Tes Psikologi Anak
Tes seperti Denver Developmental Screening Test (DDST) atau tes kecerdasan emosional (EQ) dapat membantu mengevaluasi aspek mental dan emosional anak.
Memantau kondisi mental anak secara dini membantu memberikan dukungan yang tepat, sehingga anak dapat tumbuh dengan sehat secara emosional dan psikologis.