1. Kerusakan Komponen: Air yang masuk ke dalam mobil dapat merusak komponen penting seperti mesin, transmisi, sistem kelistrikan, hingga interior. Setelah terendam, perbaikan komponen ini bisa mahal dan tidak selalu mengembalikan kondisi seperti semula.
2. Karat dan Jamur: Mobil yang terkena banjir rentan terhadap karat pada bagian logam dan jamur di bagian interior, seperti karpet atau jok. Karat bisa memperpendek usia komponen, sementara jamur membuat kabin tidak nyaman dan berisiko bagi kesehatan.
3. Risiko Kelistrikan: Air dapat merusak kabel dan sensor listrik, membuat mobil rawan mengalami gangguan fungsi kelistrikan. Masalah ini sering sulit diidentifikasi dan bisa muncul di kemudian hari, menambah risiko bagi calon pembeli.
4. Nilai Jual yang Rendah: Banyak pembeli cenderung menghindari mobil bekas kebanjiran karena risiko kerusakan tersembunyi dan biaya perawatan yang tinggi. Hal ini menyebabkan mobil tersebut dihargai lebih rendah di pasaran.
5. Sulitnya Menjamin Kondisi Awet: Meskipun sudah diperbaiki, mobil bekas kebanjiran sering kali tidak seawet mobil yang tidak terkena banjir, sehingga pembeli menilai harga lebih rendah.
Faktor-faktor ini menyebabkan harga mobil bekas kebanjiran anjlok di pasaran, karena calon pembeli mempertimbangkan risiko dan biaya yang mungkin timbul di kemudian hari.