Ada banyak manfaat dan kelebihan KTP digital, seperti penggunaan yang lebih simpel, pembuatan lebih cepat, tidak perlu dicetak menggunakan blangko, dan tidak perlu disimpan di dalam dompet. KTP cukup disimpan di dalam smartphone.
Dikabarkan bahwa KTP Digital akan bisa diakses penuh pada bulan September mendatang. Hal ini diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas.
"Mudah-mudahan seluruh platform ini (INA Digital) akan tuntas di September akhir," kata Azwar Anas di Istana Kepresidenan, Rabu (22/5/24), dikutip CNBC Indonesia.
Saat ini, sudah ada 9 juta rakyat Indonesia yang memiliki IKD, namun jumlah ini masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan data Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri per semester I 2023, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 279.118.866. Dengan demikian, masih ada sekitar 270 juta masyarakat yang belum memiliki IKD.
"Saat ini, untuk mendapatkan kartu identitas digital masih harus ke kelurahan. Target kita ke depan adalah cukup dengan face recognition untuk mendapatkan IKD," jelas Azwar.
IKD atau KTP digital merupakan bagian dari Govtech Indonesia yang dikelola oleh Perum Peruri. Ada sembilan layanan prioritas yang akan tersedia pada aplikasi ini, yakni kesehatan, pendidikan, bantuan sosial, identitas digital berbasis data kependudukan, layanan satu data Indonesia, transaksi keuangan, integrasi portal service, layanan aparatur negara, hingga SIM online.
Layanan ini awalnya akan diluncurkan pada bulan Mei atau Juni. Namun, menurut Azwar, peluncuran GovTech Indonesia ini akan disesuaikan lebih lanjut.
"Harapan presiden bukan hanya peluncuran, tapi beberapa integrasi layanan sudah bisa berjalan. Targetnya kita pangkas beberapa aplikasi dan dengan govtech ini ada percepatan integrasi IKD dan identitas digital sebagai SSO (single sign on). SSO-nya akan menggunakan INA Pass. Targetnya di 7 Kementerian Lembaga plus BPJS dan ketenagakerjaan akan diintegrasikan dengan satu portal nasional," kata Azwar.