Oleh: Saiful Huda Ems.
Pak Anwar Usman, tanda bapak itu sebagai pejabat yang moral etikanya buruk, adalah ketika bapak masih terus mau jadi hakim konstitusi, meskipun bapak sudah diberhentikan dari Ketua Mahkamah Konstitusi oleh MKMK, dan diprotes oleh ratusan pakar ilmu dan ribuan praktisi hukum, serta jutaan rakyat, yang bahkan sebelumnya menjadi pendukung fanatik Presiden Jokowi.
Percuma bapak bicara membela diri atau klarifikasi apa saja, yang merasa difitnah atau diapain saja oleh masyarakat, toh pada kenyataannya para ahli hukum protes dan jutaan rakyat marah, serta semua itu dibenarkan dan diperkuat oleh Keputusan MKMK yang memberhentikan bapak sebagai Ketua MK.
Saya percaya, sangat percaya, bahwa secara pribadi bapak orang baik dan saleh, tapi faktanya bapak sebagai Ketua MK tidak profesional bekerja. Bapak tidak menggunakan dalil hukum yang rasional, yang dapat memperkuat argumentasi bapak dalam memutuskan perkara, melainkan bapak terlihat hanya mengandalkan perasaan, dan lebih mengikuti skenario drama Sinetron yang disutradarai oleh Tuan Ruwet.
Jika bapak masih terus melanjutkan jabatan bapak sebagai hakim konstitusi, maka saya pastikan keadaan hukum dan politik nasional akan semakin ruwet, ruwet dan ruwet. Bagaimana mungkin Indonesia yang sedemikian besar akan dipimpin oleh Capres dan Cawapres yang bermasalah, yang melenggang dengan cara menginjak-injak aturan hukum terlebih dahulu?.
Sebagai orang yang sama-sama menekuni ilmu hukum selama puluhan tahun, dan sebagai orang yang sama-sama merasa terpanggil untuk mereformasi sistem hukum di negeri ini, saya pikir merupakan suatu hal yang terlalu memalukan, jika bapak masih terus bertahan sebagai hakim Mahkamah Konstitusi.
Ketua MKMK, Prof. Jimly Asshiddiqie memang tidak memecat bapak secara tidak hormat sebagai hakim MK, namun diberhentikannya bapak sebagai Ketua MK oleh Prof. Jimly Asshiddiqie yang memimpin sidang MKMK, itu sudah merupakan petunjuk keras agar bapak semestinya malu dan mengundurkan diri dari hakim MK. Ini baru namanya pejabat yang berintegritas !.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kritik dan saran saya ini Pak. Kami cinta Pak Anwar Usman, mohon mundurlah demi kehormatan nama baik bapak selanjutnya. Wassalam...(SHE).
Kamis, 9 November 2023.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan salah satu pelaku sejarah Reformasi 1998.