Begini Reaksi Bawaslu dan PDIP Soal Tayangan Azan Ganjar Pranowo di TV

Iklan

terkini

IKLAN

Begini Reaksi Bawaslu dan PDIP Soal Tayangan Azan Ganjar Pranowo di TV

, Tuesday, September 12, 2023 WIB Last Updated 2023-09-11T20:57:37Z
DUNIAOBERITA.COM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan kajian mengenai dugaan pelanggaran kampanye terkait tayangan azan di sebuah TV swasta.

Di sisi lain pihak PDIP justru mengaku heran penampilan Ganjar di tayangan tersebut dituding sebagai politik identitas.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan pihaknya kini sedang melakukan kajian terkait tayangan azan yang memunculkan Ganjar tersebut.

“Dilakukan kajian,” ujar Bagja.

Bagja menjelaskan, hasil kajian akan diumumkan sekitar tanggal 11-13 September 2023.

Sebab, katanya, Bawaslu memiliki waktu hingga 7 hari untuk melakukan kajian, sejak tanggal ditemukan dugaan pelanggaran.

Namun demikian, kata Bagja, Bawaslu masih memiliki waktu untuk menentukan sikap hingga pekan depannya lagi.

“Walaupun kami masih punya waktu sampai Selasa minggu depannya lagi,” ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI), Anwar Abbas tidak mempermasalahkan munculnya bacapres PDIP Ganjar Pranowo muncul di dalam tayangan azan Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang muslim.

“Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah,” ujarnya.

Anwar mengatakan jika bacapres lainnya ingin melakukan hal serupa juga diperbolehkan.

“Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja,” tuturnya.

Senada, Partai Amanat Nasional (PAN) melihat bahwa hal itu bukan merupakan suatu pelanggaran atau curi start kampanye.

“Menurut saya, iklan itu tidak termasuk pelanggaran kampanye,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.

Sebab, Viva melihat tidak ada ajakan untuk mencoblos Ganjar di iklan tersebut.

Selain itu juga kini pihak KPU RI belum menetapkan pasangan capres dan cawapres untuk pilpres 2024.

“Saat ini belum ada pasangan calon presiden/calon wakil presiden secara resmi yang terdaftar di KPU,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.

Selain itu, Habiburokhman juga mempersilahkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menindaklanjuti hal tersebut.

“Ya kita serahkan ke Bawaslu lah. Ya kan katanya Bawaslu sudah memproses perkara ini. Silahkan Bawaslu menilai,” kata Habiburokhman.

“Ya begitu juga (KPI). Mereka kan punya kewenangan dalam konteks penyiaran, ada KPI. Dalam konteks kepemiluan ada Bawaslu. Silahkan lah mereka melakulan kerjanya. Kita tunggu,” sambung Ketua Majelis Kehormatan Gerindra itu.

Sementara itu, Habiburokhman mengatakan, partainya bakal menunggu hasil dari kerja Bawaslu dan KPI dalam menanggapi hal ini.

“Kami tunggu saja. Kami tidak bisa melakukan judgement,” tegasnya.

Tanggapan PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, memastikan, bahwa munculnya Ganjar di video Azan itu bukan merupakan politik identitas.

Dia justru menyinggung pihak-pihak yang menilai hal tersebut sebagai bentuk politik identitas, karena tidak memiliki rekam jejak prestasi.

“Ya (kalau) politik identitas itu disampaikan oleh orang-orang yang tidak punya rekam jejak prestasi,” kata Hasto di sela-sela Rakerda III PDIP Provinsi Banten, di Kantor DPD PDIP, Kota Serang, Minggu(10/9/2023).

Menurut Hasto, Ganjar justru selama ini telah menampilkan spiritualitas. Apalagi, dia menyebut, Ganjar tak punya sedikit pun jejak politik identitas.

“Pak Ganjar menampilkan spiritualitas sebagai negara yang menjalankan Pancasila dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada rekam jejak sedikitpun politik identitas dari Pak Ganjar,” kata Hasto.

“Dan juga PDI Perjuangan, kami partai Nasionalis-Soekarnois yang menjadikan sila Ketuhanan menyatu dengan sila kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan juga untuk keadilan sosial,” sambung dia.

Lebih lanjut, Politisi asal Yogyakarta ini justru menilai, munculnya Ganjar dalam tayangan video tersebut menjadi ajakan yang baik.

“Itu merupakan hal yang mencermikan spiritualitas kita sebagai bangsa. Ajakan yang baik dan menurut saya sama sekali tidak ada kaitan dengan politik identitas,” pungkas Hasto.

KPI panggil Stasiun TV

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan pemanggilan terhadap pihak stasiun televisi yang menayangkan video azan tersebut.

“Kami sudah mengirimkan surat kepada lembaga penyiaran tersebut. Tinggal nunggu respon kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran” kata Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Aliyah.

Pemanggilan itu dimaksudkan untuk meminta klarifikasi pihak stasiun televisi.

Pihak stasiun televisi pun diharapkan memenuhi pemanggilan tersebut.

“Kami minta segera klarifikasi lembaga penyiaran yang menayangkan,” ujarnya.

Hingga kini, KPI tengah mengkaji temuan kemunculan bacapres dalam video azan di stasiun televisi swasta itu. Begitu kajian rampung, maka akan ditentukan apakah terdapat pelanggaran atau tidak.

“Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut,” kata Aliyah.

Untuk informasi, sosok Ganjar Pranowo terhitung muncul sekira 30 detik dalam video azan berdurasi 2,5 menit di stasiun televisi swasta.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mendapat jatah 4 scene dalam video tersebut, yakni saat menyambut jemaah, wudhu, sujud, dan bangkit dari sujud.

Dalam video tersebut, Ganjar tampak mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung batik. Saat melaksanakan salat di video tersebut, Ganjar terlihat berada di saf makmum paling depan.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Begini Reaksi Bawaslu dan PDIP Soal Tayangan Azan Ganjar Pranowo di TV

Ikuti saluran WhatsApp DUNIAOBERITA.COM

https://whatsapp.com/channel/0029VaR4VprG8l5G8u1QKt0S

Terkini

Topik Populer

Iklan