Waduh! Seorang Camat Dicopot Walikota Gara-gara Lomba Nasi Goreng

Iklan

terkini

Terkini Lainnya

Waduh! Seorang Camat Dicopot Walikota Gara-gara Lomba Nasi Goreng

(Foto : Ilustrasi )

DUNIAOBERITA.COM - Kabar mengejutkan terkait Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu baru saja melantik 349 pejabat yang terdiri dari tiga orang pejabat eselon II, 91 pejabat eselon III, dan 255 orang di eselon IV, Selasa 1 Agustus 2023.

Dikabarkan bahwa usai pelantikan, Wali Kota Semarang yang disapa Ita tersebut menyampaikan dalam pelantikan ini terdapat banyak rotasi.

Namun kata Ita, rotasi dilakukan bukan karena yang sebelumnya tidak cocok namun lebih karena sebagai penyegaran dan penyesuaian atas passion kerja yang dimiliki.

Ita menambahkan bahwa rotasi jabatan itu juga dilakukan untuk mengisi kebutuhan jabatan di organisasi perangkat daerah (OPD) yang ditinggalkan pejabat sebelumnya karena banyak yang pensiun.

“Banyak yang pensiun, Agustus, September. Dengan penempatan teman-teman semua ini, kami sudah ada satu tim yang akan bergerak bersama melayani masyarakat. Banyak PR yang dihadapi Kota Semarang,” ucapnya.

Selain itu, saat ini Kota Semarang menghadapi dampak El Nino yang memberikan berbagai dampak, seperti kekeringan dan kebakaran sehingga para pejabat baru itu diharapkan bisa melayani sesuai kompetensi.

“Sehingga tidak ada ‘like and dislike’, suka tidak suka. Saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya,” kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu.

“Kayak tadi DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Kami ternyata punya doktor ahli lingkungan. Kenapa enggak ditempatkan di situ? Dia kan lebih menguasai dengan ilmunya yang ada,” imbuhnya.

Kemudian Ita memberi contoh seperti Sih Rianung yang semula Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dirotasi menjadi Kepala Dinas Perikanan, Endro P Martanto dari Kepala Dinas Perhubungan dirotasi sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Tidak lupa juga, dr Susi Herawati yang semula menjabat Direktur RSUP KRMT Wongsonegoro Semarang dirotasi menjadi Staf Ahli Wali Kota Semarang Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik.

Camat Gajahmungkur

Namun dalam rotasi ini ada satu yang menarik perhatian masyarakat yakni dirotasinya Camat Gajahmungkur Ade Bhakti yang dirotasi sebagai Sekretaris Pemadam Kebakaran.

Menurut penilaian banyak orang, Ade dipindah karena beberapa kali membuat postingan di Instagram yang bersebrangan dengan Wali Kota Semarang yakni terkait programnya tentang lomba nasi goreng

Hal itu bisa dilihat dari postingan Ade Bhakti di Instagram-nya yang memang banyak memuat konten dengan menyinggung nasi goreng.

Memang tidak secara langsung, namun banyak yang menilai konten itu mengarah ke perlombaan nasi goreng yang digagas oleh Wali Kota Semarang dengan nama Nasi Goreng Khas Mbak Ita.

Perlombaan Nasi Goreng Khas Mbak Ita ini memang digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-78 di Semarang. Peserta lomba ini adalah ibu PKK di tiap RT se-Kota Semarang.

Namun di sisi lain Ade sendiri mengaku siap dipindahkan dimana saja.

“Refresh lah ya sebagai ASN kan sudah berkontrak di tempatkan di mana saja. Saya paling senang berada di tempat baru. Mulai Dishub, Satpol PP, protokoler dan lain sebagainya, semua adalah hal baru,” ucapnya.

Ade Bhakti tercatat yang sebelumnya menjadi Camat Gajahmungkur, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu telah resmi melantik dirinya sebagai Sekertaris Dinas Kebakaran Kota Semarang.

“Kalau saya pindah ke sini, kayaknya tantangannya tambah seru. Jadi tadi yang disampaikan Bu Wali Kota juga sama, refresh dengan sejumlah penekanan kepada para pejabat yang dilantik terkait beberapa hal,” ujarnya.

Tidak hanya iti, Ade mengaku sebagai Sekertaris Dinas Kebakaran Kota Semarang, dirinya tidak pernah menerima perintah langsung dari Wali Kota.

“Sejak dilantik hingga hari, belum pernah diberikan tugas secara langsung dan diberikan tugas tentang kewilayahan, tetapi program yang ada di Pemkot saya jalankan dengan baik,” tekannya.

Dirinya menjelaskan, Kecamatan Gajahmungkur menduduki peringkat pertama dan menjadi contoh di Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Bahkan Kecamatan Gajahmungkur evaluasi tiap triwulan mulai tahun kemaren dan triwulan yang tetahir menduduki peringkat pertama, kemudian menjadi contoh, ini dipaparkan oleh KemenpanRB terkait pelayanan publik,” pungkasnya.

Terkini

Iklan

Follow us