Dikabarkan bahwa Altafasalya membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan (19 tahun) di indekosnya wilayah Kukusan, Beji, Kota Depok.
Akbar mengaku masih tak menyangka dengan adanya peristiwa tersebut.
Dia menjelaskan pada Jumat (4/8) sekitar pukul 11.00 WIB, Akbar baru tiba di kampus dan diberi info oleh dosen bahwa ada mahasiswa yang meninggal di wilayah Kukusan, Beji.
“Setahu saya yang kos di sana cuma korban dan ternyata memang benar itu indekos korban,” ucap Akbar di Beji, Senin (7/8).
Tak lama, Akbar pun langsung menuju indekos korban untuk mencari informasi.
“Sampai di sana, saya ditanya-tanya kedekatan dengan korban. Saya bilang, di sini saya sebagai ketua himpunan, juga sebagai teman korban,” katanya.
Akbar kemudian diperlihatkan rekaman CCTV apakah kenal dengan pelaku ketika korban dan Altafasalya masuk ke kamar indekos.
Dengan gamblang, Akbar menjelaskan orang dalam CCTV tersebut, yang tak lain merupakan teman satu indekosnya tersebut.
“Dan betul, itu orang yang tinggal bareng saya di sini. Enggak lama dari itu, saya juga dimintai berbagai keterangan, sampai data dari pelaku ini. Maka saya kasih data yang saya punya,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan dan data Akbar, polisi dengan mudah menemukan pelaku.
“Enggak lama, dari pihak kepolisian itu datang ke sini (kosan), dan baru pelaku datang ke kosan. Jadi, posisinya sudah ditunggu sama polisi dan langsung diamankan,” katanya. Saat pelaku diamankan, Akbar mengaku sedang tidak ada di indekos.
“Saat itu (penangkapan) saya sedang di kampus, jadi tidak tahu,” tuturnya.
Kemudian pelaku kembali dibawa ke indekos, untuk mencari barang bukti yang ada di kamar pelaku.
“Yang ada di dalam tas itu barang-barang milik korban ditemukan semua di kamar indekos pelaku, ada Macbook, Airpods, sama Iphone,” jelasnya.
Akbar juga tak menyangka bahwa pelaku teman satu indekosnya bisa melakukan hal-hal nekat seperti itu.
“Kami juga kaget, karena yang kami tahu orangnya tidak seperti itu,” katanya.