Kabar mengejutkan terkait mobil Jeep Rubicon yang dikendarai Mario Dandy Satriyo (20) saat menemui putra petinggi GP Ansor, David (17), hingga terjadi penganiayaan, tercatat sebagai milik pria bernama Ahmad Saefudin (38).
Dikabarkan bahwa Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo, juga telah mengakui Jeep Rubicon itu bukan miliknya.
Kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rafael Alun mengaku Jeep Rubicon itu milik sang kakak.
"Barusan diklarifikasi yang bersangkutan, itu memang bukan atas namanya, tapi atas nama kakaknya," ungkap Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (1/3/2023), dikutip dari tayangan KompasTV.
Pahala mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan tim lapangan, KPK menemukan fakta, pemilik Jeep Rubicon bertempat tinggal di dalam gang di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
"Minggu lalu, tim sudah ke lapangan. Benar, itu memang bukan atas nama yang bersangkutan (Rafael Alun), STNK dan BPKB-nya."
"Dan kita datengin ke alamat yang kita punya, itu gang di daerah Mampang. Jadi memang orangnya udah pergi," urai Pahala.
"Tapi, itu alamat di dalam gang, jadi kita pikir tidak mungkin dia punya itu (Jeep Rubicon)," imbuhnya.
Penampakan rumah petak yang pernah ditinggali Ahmad Saefudin di sebuah gang di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Penampakan rumah petak yang pernah ditinggali Ahmad Saefudin di sebuah gang di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023). (Tribunnews.com/Naufal Lanten)
Lantas, siapakah sosok Ahmad Saefudin?
Ahmad Saefudin pernah menempati sebuah kontrakan di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Diketahui, kontrakan yang pernah ditempati Ahmad tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor roda dua.
Ketua RT setempat, Kamso Badrudin, mengatakan Ahmad sudah pindah dari kontrakan tersebut sejak lama, sekitar tahun 2007.
"Sudah ganti penghuni, dia (Saefudin) sudah pindah lama. Dulu memang warga sini," kata Kamso saat ditemui di lokasi, Kamis (2/3/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
"Kalau tidak salah tahun 2007 atau 2008 dia pindah," sambungnya.
Sejak Ahmad Saefudin pindah, Kamso mengaku tak pernah mendengar kabarnya lagi.
Namun, info terakhir yang Kamso dapatkan, Ahmad mengaku dirinya bekerja sebagai tenaga honorer di Inafis Mabes Polri.
"Itu pengakuan dia sendiri. Saya bilang, 'Sekarang kerja di mana?'. Dia bilang, 'Inafis (Mabes Polri) Pak RT'. Itu aja terakhir," ungkap Kamso.
"Bukan anggota Polri juga. Mungkin dia bagian bantu-bantu apa gitu lah," imbuhnya.
Oleh : red duniaoberita
Sumber : Tribunnews