Ia menilai bahwa urusan calon presiden dan wakilnya bukan urusan kepala negara atau relawan, melainkan urusan partai politik.
“Konsentrasi Presiden tidak boleh diganggu atau disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang secara konstitusional merupakan ranah parpol,” ujarnya.
Menurutnya, urusan capres dan cawapres itu sudah menjadi ranah partai politik. Oleh karena itu, tidak elok apabila Presiden Joko Widodo dibawa-bawa untuk utusan endorsement Pilpres 2024 karena pekerjaan dan tanggung jawab presiden sangat besar.
Terlebih, Jokowi kini sudah masuk tahun ketiga di periode keduanya menjabat sebagai presiden. Dalam waktu yang tersisa dua tahun ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk memastikan program strategis nasional yang sudah direncanakan dengan baik.
“Proyek-proyek tersebut, seperti kita tahu memakan anggaran yang sangat besar,” lanjutnya
Ia menegaskan bahwa sudah seharusnya lingkaran dekat Presiden harus ikut andil dalam menjaga reputasi dan kredibilitasnya, bukan malah menarik keluar presiden dari tugas dan tanggung jawab pokoknya. (duniaoberita/suara.)