Kabar terkait dibongkarnya keterlibatan Irjen Teddy Minahasa Putra dalam peredaran sabu dibongkar anak buah Irjen Fadil Imran.
Dikabarkan bahwa keterlibatan Irjen Teddy Minahasa bisnis sabu itu diungkap Mami Linda dan eks Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara.
Berangkat dari keterangan keduanya, Irjen Teddy Minahasa ditangkap di gedung PTIK. Sementara 5 kg sabu yang dijual Irjen Teddy, adalah bagian dari barang bukti pengungkapan 41,4 kg sabu oleh Polres Bukittinggi. Untuk menghilangkan jejak, sabu barbuk itu diganti dengan tawas.
“Itu sabu barang bukti hasil pengungkapan di Polres Bukittinggi, diambil 5 kilogram. Dia ganti dengan tawas,” ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Minggu (16/10).
Pengakuan AKBP Dody, hal itu dilakukan atas perintah Irjen Teddy yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat. “Berdasarkan keterangan dari saudara AKBP D, itu (mengambil sabu barbuk) perintah dari bapak TM,” kata Mukti.
Pengambilan sabu barbuk itu dilakukan saat hendak dilakukan pemusnahan di Mapolres Bukittinggi. Total barang bukti sabu itu berjumlah 41,4 kilogram
“Kami masih dalami, tapi memang berdasarkan keterangan dari saudara AKBP D itu perintah dari bapak TM,” kata Mukti.
Dalam kasus ini, anak buah Irjen Fadil Imran menyebut bahwa jaringan itu dikendalikan langsung Irjen Teddy. “Irjen Pol TM selaku Kapolda Sumbar sebagai pengendali barang bukti 5 kg sabu dari Sumbar,” ujar Mukti.
Dari keterangan tersangka, sebagian dari 5 kg sabu itu sudah dijual atau diedarkan. “(Dari 5 kg) sudah menjadi 3,3 kg yang kita amankan dan 1,7 kg sabu yang sudah dijual oleh saudara DG yang telah kita tahan dan diedarkan di Kampung Bahari,” beber Mukti. (duniaoberita/Jawapos)