Gegara Sinyal Habib Rizieq, Elite Demokrat Beri Peringatan Sama Kubu Anies Baswedan Skip to main content

Gegara Sinyal Habib Rizieq, Elite Demokrat Beri Peringatan Sama Kubu Anies Baswedan

Kabar terkait pendukung dari Anies Baswedan sepertinya bersorak gembira setelah jagoannya mendapat sinyal akan dukungan dari Habib Rizieq.

Misalnya akun Twitter @ekowboy2 yang dengan tegas menyampaikan dukungannya dan siap mengikuti komando dari cucu nabi tersebut atas mantan menteri pendidikan itu.

"Siap tunggu komando Ulama. Tegak lurus bersama IBHRS. Yang sepakat retweet keras," cuitnya sembari mengunggah foto Anies dan Habib Rizieq di podium.

Cuitan ini rupanya mendapat banyak opini, salah satunya dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Dilihat Suara.com di akun Twitter-nya, @jansen_jsp, Jansen mengingatkan kembali soal pentingnya tak menggunakan politik identitas selama pelaksanaan kampanye nanti.

"Mas Ek, jikapun kami jadi mendukung mas Anies ke depan, kampanyenya harus inklusif, bhinneka / majemuk," tutur Jansen, dikutip pada Minggu (9/10/2022).

"Jangan diulangi lagi 'show of force' identitas tertentu secara berlebihan, baik itu agama dan lainnya. Orang jadi takut akhirnya kalah," sambungnya.

Padahal, menurut Jansen, pihaknya juga membawa semangat yang sama, yakni menjadikan Anies sebagai pemimpin. "Mari kita bawa mas Anies ini jadi pemimpin bagi semua," tegas Jansen.

Cuitannya berpotensi menuai pro dan kontra sehingga Jansen segera mengklarifikasinya di unggahan berikutnya.

"Twit saya di atas sekadar mengingatkan. Karena tak bisa lagi dibantah, kelas mas Anies ini sudah Intelektual Muslim bahkan dunia," ucap Jansen.

Karena itulah, Jansen mengajak para loyalis Anies untuk lebih berhati-hati dan jangan sampai melakukan langkah-langkah kampanye yang malah berpotensi merugikan mereka sendiri.

Termasuk kampanye yang mengedepankan fanatisme terhadap sesuatu, sebab berpotensi untuk "digoreng" kubu yang berseberangan.

"Jangan karena fanatisme kita yang berlebihan, platform dan misi perubahan yang bersama kita usung jadi rusak / tidak sampai ke publik karena digempur lawan dengan tuduhan macam-macam," pungkas Jansen. (duniaoberita/wartaekonomi)