Kabar terbaru terkait sosok Bjorka melakukan aksi peretasan dan pembocoran data pemerintah Indonesia, serta membagikannya secara gratis di forum online Breached Forums.
Dikabarkan bahwa sadar menjadi sorotan netizen Indonesia, Bjorka baru-baru ini sedikit mengungkap identitasnya dan alasannya membocorkan data rahasia lembaga pemerintahan.
Melalui akun Twitter @bjorkanism, Bjorka membocorkan identitasnya.
Di halaman profil akun Twitternya, Bjorka menyematkan lokasi Warsawa, Polandia.
(Foto : Capture/Nextren)Hal ini mengindikasikan bahwa Bjorka tinggal di Warsawa, Polandia. Meski bagitu, ia tidak secara gamblang mengungkap hal tersebut.
Selanjutnya terkait alasan tersendiri yang melatarbelakangi aksinya membocorkan data lembaga pemerintah.
Ia menjelaskan dalam sebuah thread di akun Twitternya bahwa ia melakukan pembocoran data pemerintah karena teman Indonesia-nya di Warsawa.
"Saya hanya ingin menunjukan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah," tulisnya.
"Saya punya teman baik orang Indonesia di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Saya melakukan ini (pembocoran data) untuknya," sambung Bjorka.
Tweet tersebut menunjukan bahwa alasan Bjorka membocorkan data lembaga pemerintah dipengaruhi rasa keprihatinannya terhadap buruknya perlindungan data pribadi di Indonesia.
i just wanted to point out how easy it is for me to get into various doors due to a terrible data protection policy. primarily if it is managed by the government. i have a good indonesian friend in warsaw, and he told me a lot about how messed up indonesia is. i did this for him
Bjorka juga menungkapkan kritik kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kominfo.
Menurut Bjorka, lembaga teknologi harus dipimpin oleh ahli teknologi yang sudah berpengalaman, bukan politisi atau tentara.
"Ini adalah era baru untuk menunjukan aksi secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika oran bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar," tulisnya merujuka kepada Menteri Kominfo.
"Peminpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseoran dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh" sambungnya. (duniaoberita - Source : Nextren)