Kabar terkait Demo kenaikan BBM terjadi di beberapa kota. Salah satunya di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, (8/9/22).
Dikabarkan bahwa buruh dan mahasiswa setuju BBM naik, asal pemerintah penuhi satu syarat. Syarat tersebut disampaikan Ketua Federasi Serikat Buruh (FSB) Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka industri (Nikeuba) Kota Palembang, Hermawan.
"Mahasiswa dan buruh akan setuju kenaikan BBM, kalau gaji naik," ucapnya saat orasi, (8/9/22).
Hermawan mengatakan, sayangnya gaji di tahun 2022 tidak naik akibat berlakunya UU Cipta Kerja (Omnibus Law).
"Sebelum ada kenaikan BBM, harga sembako sudah naik. Apalagi dengan naiknya BBM, tambah memicu kenaikan harga-harga," ungkapnya.
Surya.co.id/Purwanto
Foto ilustrasi motor isi bensin. Harga Pertalite naik jadi Rp 10 ribu per liter, ternyata segini harga aslinya.
Ia mempertanyakan, kenapa hanya buruh dan mahasiswa yang turun ke jalan?
"Mana masyarakat yang lain! Ini menunjukkan bahwa tatan masyarakat Indonesia sedang tidak baik - baik saja," teriaknya.
"Apakah kenaikan BBM hanya dirasakan mahasiswa dan buruh? Padahal kenaikan BBM ini dirasakan semua pihak," ungkapnya
Menurutnya, akan lebih mengsesarakan rakyat, mulai dari pedang kaki lima, kuli dan lain-lain mereka tidak naik upah tapi harga pangan tetap naik.
"Memang ada BSU Rp 600 ribu untuk empat bulan. Namun sayangnya tidak semua pekerja aktif BPJS Ketenagakerjaannya," sebutnya dengan lantang.
"Banyak buruh tidak jadi karyawan tetap, inilah yang disuarakan," bebernya. (duniaoberita/Otomotifnet)