Kabar terkait kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E Deolipa Yumara, meminta uang fee kepada negara.
Dikabarkan bahwa uang tersebut sebagai imbalan selama lima hari mendampingi kliennya itu dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Nominal uang lelah yang diminta Deolipa Yumara tidak tanggung-tanggung, sebesar Rp 15 triliun.
Permintaan tersebut diungkapkan Deolipa Yumara sehari setelah surat kuasa hukumnya untuk mendampingi Bharada E dicabut atas nama kliennya itu.
Deolipa Yumara merasa pencabutan surat kuasa hukum tersebut sepihak.
"Ini kan penunjukan dari negara dari Bareskrim, tentunya saya minta fee saya dong. Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara, saya minta Rp15 triliun. Supaya saya bisa foya-foya," kata Deolipa dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat, (12/8/2022).
Namun, dia tak menjawab ada atau tidak kontrak kerja dengan bayaran Rp 15 triliun tersebut.
Hanya, Deolipa menegaskan dia ditunjuk negara untuk mendampingi Bharada E.
"Negara kan kaya, masa kita minta Rp15 triliun enggak ada. Saya capek lo kerja, 5 hari nggak tidur. Ya kalau enggak ada (Rp 15 trilun) kita gugat, catat saja," kata Deolipa Yumara.
Dia mengaku akan memperjuangkan haknya secara perdata di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Semuanya kita gugat supaya kita dapat sebagai pengacara secara perdata Rp15 triliun," kata Deolipa Yumara dikutip dari TribunStyle.com.