Kabar mengejutkan datang dari Kelompok pemuka agama Muslim Singapura ikut angkat suara perihal penolakan kunjungan Ustaz Abdul Somad (UAS) karena diduga telah mengajarkan paham ekstremis dan radikalisme.
Dikabarkan bahwa kelompok pemuka agama yang tergabung dalam kelompok rehabilitasi keagamaan (RRG) Singapura, mendorong penolakan para pengkhotbah yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan universal.
"Kelompok Rehabilitasi Keagamaan menanggapi dengan rasa malu yang mendalam dan penyesalan yang mendalam kepada seorang rekan pengkhotbah yang tampaknya memiliki dan menyebarkan pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan Islam dan universal yang diterima, belas kasih dan cinta tanpa syarat kepada orang lain," kata kelompok itu dalam sebuah unggHn Facebook, dikutip dari The Straits Times, Rabu 25 Mei 2022.
RRG menyatakan sikapnya mendukung pemerintah Singapura.
"Kami berdiri teguh dengan posisi Pemerintah Singapura bahwa pandangan yang memecah belah dan segregasi tidak memiliki tempat di negara ini," ujar pernyataan kelompok itu.
Kelompok RRG berisi para cendekiawan dan guru Islam yang secara sukarela membantu dalam konseling keagamaan individu-individu yang teradikalisasi, termasuk mantan napi teroris, dan masyarakat yang menyebarkan pandangan-pandangan ekstremis.
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam mengatakan, bahwa UAS telah berada dalam pantauan otoritas Singapura karena ajarannya yang dinilai dapat memecah belah antarbangsa. (duniaoberita/pikiranrakyat)