"Yang jalan ada 12 orang, start kita dari perbatasan Cirebon-Indramayu," ujar Qorib salah satu peserta aksi kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Sabtu (1/5/2021) malam.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Cirebon menjelaskan bahwa Qorib menyampaikan, pada malam hari keempat ini, ia beserta rombangan sudah berada di Jalur Pantura perbatasan Indramayu-Subang, tepatnya di Jembatan Sewo, Indramayu.
Ia mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau KBM secara daring.
Qorib menilai, moral anak bangsa sudah sangat terancam seiring PJJ diberlakukan sejak melandanya pandemi Covid-19.
"Kami sengaja ingin menunjukan kepada Indonesia bahwa Indonesia baik-baik saja gak seperti yang dibayangkan," ujarnya.
Dalam melakukan aksinya itu, Qorib juga membawa petisi untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Petisi itu, ingin ia sampaikan langsung di Istana Negara.
"Kita ingin sekolah tatap muka dibuka karena moral anak bangsa sudah sangat terancam," ujarnya.
Hasil Tangkapan Layar/TribunCirebon