Tindakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan kemudian berlanjut dengan penangkapan beberapa orang yang diduga sebagai teroris dan bahkan adanya penyerangan di Mabes Polri membuat masyarakat resah dan kuatir, sekaligus mengutuk segala perbuatan tindak pidana terorisme tersebut.
Dari seluruh rangkaian tindak pidana terorisme tersebut kemudian badan eksekutif mahasiswa Indonesia membuat pernyataan yang menjadi sorotan publik.
"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk menyakiti apalagi menumpahkan darah. Terorism has no religion," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Nofrian Fadil Akbar, dalam pernyataan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (3/4/2021).
"Mengingat ancaman tindak terorisme dewasa ini begitu besar, perlu adanya kerja sama antarseluruh aparatur negara baik TNI maupun Polri, bekerja sama dengan masyarakat untuk memberikan pencegahan dan pencerdasan akan bahayanya aksi terorisme," kata Nofrian
Sebagaimana dikutip dari detik mengungkapkan bahwa BEM SI menyampaikan pernyataan sikapnya sebagai berikut:
1. Mengecam dan mengutuk segala bentuk tindak Terorisme yang terjadi di Indonesia
2. Mendesak agar pihak kepolisian mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya terkait permasalahan ini.
3. Meminta kepada pihak kepolisian untuk selalu menjaga keamanan dan menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat Indonesia
4. Mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.